logo
×

Jumat, 03 Agustus 2018

Mensos Idrus Ogah Bicara Suap PLTU Riau, Ajak Diskusi Kemiskinan

Mensos Idrus Ogah Bicara Suap PLTU Riau, Ajak Diskusi Kemiskinan

NUSANEWS - Nama Menteri Sosial Idrus Marham disebut-sebut mengetahui persis soal kasus dugaan suap PLTU Riau-1 yang menyeret mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Selain Idrus, Dirut PLN Sofyan Basir juga diduga mengetahui kasus ini.

Saat ditemui di kantornya, Idrus enggan bicara soal kasus tersebut. Dia mengajak diskusi mengenai persoalan angka kemiskinan yang belakangan menjadi polemik setelah pernyataan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Nanti saja ya nanti. Saya ini sekarang bicara kemiskinan. Nanti saja lain kali itu ya," tutur Idrus di Gedung Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (3/8).

Idrus memilih diam saat disinggung rekaman CCTV yang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di dalamnya terdapat pertemuannya dengan tersangka dari dugaan kasus rasuah tersebut.

"Jangan. Nanti saja. Kan saya sudah jelaskan di sana dulu. Nanti saja," jelas Idrus.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan suap dalam proyek PLTU Riau-1. Menteri Sosial Idrus Marham dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir diduga mengetahui banyak hal terkait proyek senilai USD 900 juta itu.

"Iya kalau dipanggil sebagai saksi, dianggap yang bersangkutan mungkin mengetahui kasus tersebut," ujar Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 1 Agustus 2018.

Pemeriksaan terhadap Idrus Marham sendiri dalam kapasitasnya sebagai mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar. Idrus sudah dua kali diperiksa penyidik KPK untuk melengkapi berkas penyidikan tersangka mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan pengusaha Johanes B Kotjo.

Begitu juga dengan Sofyan Basir, dia sudah dua kali dipanggil penyidik KPK. Hanya saja, saat panggilan kedua, Sofyan tak bisa memberikan keterangan kepada penyidik lembaga antirasuah.

Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih dan pengusaha Johanes B Kotjo selaku pemilik Blackgold Natural Resources Limited sebagai tersangka. Eni diduga menerima suap sebesar Rp 4,8 miliar dari Johanes secara bertahap.

Proyek PLTU Riau-1 sendiri masuk dalam proyek 35.000 Megawatt yang rencananya bakal digarap Blackgold, PT Samantaka Batubara, PT Pembangkit Jawa-Bali, PT PLN Batubara dan China Huadian Engineering Co. Ltd.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: