logo
×

Jumat, 03 Agustus 2018

KH Yusuf Supendi tutup usia, PDIP urung gelar pembekalan ulama

KH Yusuf Supendi tutup usia, PDIP urung gelar pembekalan ulama

NUSANEWS - Salah satu pendiri Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH. Yusuf Supendi meninggal dunia hari ini, Jumat (03/08/2018). Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan almarhum merupakan salah satu ulama dari yang memilih pindah ke PDIP serta berencana menjadi caleg dalam Pemilhan Legislatif mendatang.

"Hari ini sebenarnya kami bermaksud mengadakan pembekalan terhadap seluruh tokoh agama yang baru bergabung ke PDI Perjuangan, termasuk di dalamnya KH. Yusuf Supendi," kata Hasto dalam siaran pers Jumat, (03/08/2018).

Hasto ada sekitar 14 peserta dari tokoh-tokoh agama yang akan mendapat pembekalan hari ini termasuk mantan pengacara Habib Rizieq Kapitra Ampera. Namun karena berita duka tersebut, PDIP menghormati almarhum dan acara pembekalan sementara akan ditunda.

"Acara pelatihan lalu kami tunda untuk memberikan penghormatan terhadap Almarhum”, ujar Hasto.

Hasto juga mengatakan kabar duka tersebut telah sampai pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Almarhum yang sudah menjadi bagian dari PDIP, kata Hasto partainya mendapat intruksi untuk memberikan penghormatan terbaik.

"Kami diinstruksikan untuk memberikan penghormatan terbaik kepada almarhum yang dikenal sebagai sosok yang punya prinsip, sholeh, sederhana, dan menjadi teladan dalam moralitas sebagai seorang politisi," tutup Hasto.

KH. Yusuf Supendi diketahui diberhentikan dari PKS yang didirikannya pada 2010, saat ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Syariah PKS. Dia diberhentikan karena masalah moral. Yusuf menggugat PKS atas pemecatan itu, namun gugatan Yusuf ditolak oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2012.

Selain itu, mantan anggota DPR Komisi X periode 2004-2009 ini juga pernah melaporkan para petinggi PKS atas dugaan menerima gratifikasi dan penggelembungan dana seorang calon Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2009. Ia pernah melaporkan Nasir Djamil dan Mahfudz Siddiq, kader yang juga keluar dari PKS. Nasir dan Mahfudz dilaporkan dengan tudingan pencemaran nama baik dan fitnah.

Setelah perseteruannya dengan PKS, Yusuf bergabung ke Partai Hanura pada tahun 2013. Di Partai besutan Wiranto itu, caleg PDIP itu maju menjadi calon legislatif DPR pada pemilu 2014, namun gagal mendapat kursi. Hingga pada tahun 2018 Yusuf memutuskan bergabung dengan PDIP. Dia akan maju sebagai  caleg Daerah Pemilihan V Jabar, Kabupaten Bogor.

SUMBER
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: