NUSANEWS - Ketua Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212 Amien Rais menerima keputusan Ijtimak Ulama yang telah menghasilkam Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Dia mengatakan koalisi antara kebangsaan dan keummatan adalah kombinasi terbaik untuk menyelamatkan bangsa Indonesia.
"Singkat kata, ini paduan antara koalisi kebangsaan dan keumatan. Pak Prabowo track recordnya sudah paham sekali lah apa itu Pancasila dan lainnya, kemudian Pak Salim maupun Abdul Somad yang saat ini seperti meteor, ini juga dari ulama, menurut saya pribadi memang ini the best combination," kata Amien kepada wartawan usai konferensi pers Ijtimak Ulama di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Minggu (29/7/2018).
"Ini yang bisa menyelematkan bangsa kita, dan Insya Allah lebih bagus dari yang ada sekarang ini," sambungnya.
Dia bersyukur para ulama telah menghasilkan nama-nama capres dan cawapres yang baik. Dia juga yakin partai koalisi akan menerima nama-nama tersebut.
"Jadi sekarang bagaimana koalisi partai-partai nanti, saya kira pun koalisi partai akan menerima, Insyaallah, mungkin satu dua akan perlu berbicara agak keras barangkali, masing-masing ingin mengandalkan opininya, tapi biasanya yang bekerja dan berjalan itu akal sehat. Jadi saya bersyukur dan gembira sekali, mudah-mudahan ini instruksi yang benar. Jadi saya selalu berhubungan dengan para ulama, mereka itu tulus ikhlas, jadi di situ kekuatannya, mudah-mudahan tidak ada ambisi keduniaan," tutur dia.
Ijtimak Ulama merekomendasikan Prabowo sebagai capres dan ada dua nama cawapres yang direkomendasikan untuk mendampingi Prabowo. Nama pertama adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri. Nama kedua adalah Ustaz Abdul Somad.
"Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan: Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri dan Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto - Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019," papar Yusuf saat konferensi pers.