NUSANEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pengajian khataman Al-Quran dan Haul Pondon Pesantren (Ponpes) An-Najah di Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah pada Sabtu (14/7) malam. Dalam sambutannya, Jokowi dan pimpinan Ponpes An-Najah, KH Minanul sempat menyinggung masalah burung dan sangkar dalam sambutannya masing-masing. Apalagi, saat membicarakan hal teresbut disambut dengan gelak tawa ribuan warga dan santri yang menghadiri kegiatan itu. Terkait masalah apakah ini?
Awalnya, KH Minanul Aziz Syathori menceritakan awal mula kondisi Ponpes An-Najah. Dikatakan, Ponpes yang telah berdiri belasan tahun ini telah memiliki 650 santri. Akan tetapi, kondisi Ponpes baru ideal sekitar 20 persen.
“Kalau diumpamakan, ini ada burung tapi sangkarnya belum siap. Tapi, lebih mendingan daripada ada sangkar tapi tak ada burungnya. Nanti, malah dihuni tikus,” kata KH Minanul Aziz Syathori dalam sambutanya.
Dari pemaparan tersebut, Jokowi yakin ada pesan tersirat yang ditujukan langsung kepadanya. Lalu, saat giliran Jokowi langsung memberikan tanggapan terkait pesan yang disampaikan oleh KH Minanul Aziz Syathori.
“Tadi, Pak Kyai sebetulnya ngingetin. Disini ada burungnya (santri) tapi sangkarnya (kondisi bangunan) belum sesuai atau masih dibutuhkan perbaikan. Kalau itu bagian saya, sudah,” kata Jokowi.
Jokowi berjanji akan membantu proses pembangunan Ponpes agar menjadi tempat yang layak untuk 650 santri.
“Minggu depan, tim akan langsung ngecek kesini,” katanya langsung disambut tepuk tangan para hadirin.
Terkait bahasan tentang ‘sangkar dan burung’ tersebut, Jokowi mengaku langsung menangkap maksud yang tersirat di dalamnya. Ia mengaku, sebagai orang yang perasa terkait keluhan masyarakat.
“Ini tadi bahasanya Pak Kyai halus banget (menggunakan perumpamaan burung dan sangkar). Tapi saya kerasa kok,” kata Jokowi disambut tawa hadirin di lokasi tersebut.
SUMBER