NUSANEWS - Pengamat komunikasi politik Universitas Bunda Mulia Silvanus Alvin mengatakan ucapan Presiden Joko Widodo hanya merupakan "pemanis" bagi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu. Jokowi menyebut Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai salah satu kandidat cawapresnya.
"Pernyataan Jokowi itu hanya pemanis saja untuk Cak Imin. Walau PKB sudah memberikan dukungan penuh pada Jokowi, patut digarisbawahi sang pejawat tidak menjanjikan posisi tersebut," ujar Alvin dihubungi di Jakarta, Ahad (15/7).
Alvin mengatakan ucapan Jokowi itu juga bisa saja dilakukan sebagai upaya mengetahui reaksi publik tentang sosok Cak Imin. Apabila gairah publik dirasakan kurang, Jokowi tinggal membuka lagi nama empat kandidat yang masih dikantonginya.
"Sebab kondisi saat ini bisa diibaratkan Jokowi sebagai orang yang sedang 'memegang kartu'. Ia sedang memilah kartu mana yang paling baik untuk ia pakai," jelasnya.
Alvin menekankan Cak Imin masih harus "berkompetisi" dengan empat kandidat lainnya yang namanya masih disembunyikan Jokowi. Menurut Alvin, yang perlu dilakukan Cak Imin sekarang adalah meningkatkan elektabilitas dirinya, sehingga dapat meningkatkan peluang menang dalam Pilpres ketika berpasangan dengan Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin termasuk dalam pilihan sebagai bakal calon wakil presiden. "Saya harus ngomong apa adanya, salah satu nama itu adalah Pak Muhaimin Iskandar," kata Presiden seusai meninjau arena olahraga dayung bersama Cak Imin, di Jakabaring Sport City, Sabtu (14/7).
Presiden menjelaskan dia masih menimbang salah satu dari lima tokoh yang akan mendampinginya sebagai wakil presiden pada Pilpres 2019.
SUMBER