NUSANEWS - Tak terima dikatakan menjadi selingkuhannya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie melaporkan dua akun media sosial ke Polda Metro Jaya.
Terlapornya akun twitter @Hulk_idn dan akun Instagram @prof.djohkhowie. Grace menuding keduanya sudah menyebarkan berita fitnah dan hoaks.
Dalam surat laporan bernomor TBL/3151/VI/7 Juni 2018/PMJ/Dit Reskrimsus, terlapor diduga telah melakukan pelanggaran Pasal 310 KUHP dan Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik dan fitnah, serta pengancaman melakui media online sesuai UU ITE.
Dalam melaporkan hal itu, Grace yang juga didampingi Muannas Aidid selaku kuasa hukumnya menyodorkan barang bukti berupa capture postingan akun @Hulk_idn dan @prof.djohkhowi.
Usai melapor, Grace mengatakan kalau awalnya ia berusaha mengacuhkan postingan dari akun-akun anonim tersebut. Namun lantaran postingan yang diunggah kedua terlapor dalam dua hari terakhir sudah kelewat batas. Maka ia pun memutuskan untuk melaporkannya ke polisi.
Menurutnya kedua terlapor telah membuat cerita dan narasi kalau dirinya memiliki hubungan khusus dengan Ahok. "Mereka menggunakan bahasanya cinta lokasi. Lalu mereka mentweet kalau ada hubungan suami istri antara saya dengan Ahok demi untuk mendapatkan dana dari 9 taipan. Ini yang tidak bisa diterima. Sebab kalau benar PSI sudah kaya raya. Gak usah pakai fun racing lagi,” papar Grace di Mapolda Metro Jaya, Kamis (7/6).
Bukan hanya itu, ditambahkan Grace kalau dirinya pun diancam terlapor yang akan menyebarkan rekaman video dirinya. Meski tak dirinci rekaman video seperti apa yang akan disebar. Namun menurutnya hal itu sudah masuk ke dalam kategori pelecehan wanita.
"Jadi tindakan mereka adalah jenis pelecehan berbasis cyber. Makanya kami perlu melaporkannya. Karena Ini sudah sangat mengganggu dan merugikan. Ini pembunuhan karakter. Bukan hanya saya dan PSI, tapi juga Pak Ahok dan publik yang menerima info seperti ini,” tuturnya dengan nada kesal.
Ia menilai ada motif politik dibalik tindakan kedua terlapor. "Ada motif politik. Sebab konten akun mereka itu didominasi politik. Isinya banyak politik propaganda dan fitnah, serta menjelekkan tokoh politik. Saya harap polisi bisa mengusutnya hingga tuntas," pungkasnya.
SUMBER