NUSANEWS - Seniman Sudjiwo Tedjo menuliskan cuitan soal agama dan Tuhan yang mendapat respon pujian dari Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil A Simanjuntak.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @sudjiwotedjo yang ia tuliskan pada Senin (4/6/2018).
Mulanya, ia bercerita tentang seorang takmir masjid yang meminta agar setiap orang islam belajar agama kepada ahlinya.
Menurut Sudjiwo hal itu membuat dirinya binggung, karena baginya segala persoalan kehidupan ini menyangkut agama.
"Seorang ta'mir masjid di kampus terkenal nyaranin aku agar kalau soal agama bertanya ke ahli agama. Aku bingung, adakah setitik pun persoalan hidup yg bukan agama? Bagiku kimia, fisika, matematika dll dll adalah persoalan agama yaitu cara manusia mengakui kebesaran Tuhan," tulis Sudjiwo Tedjo.
Seorang ta'mir masjid di kampus terkenal nyaranin aku agar kalau soal agama bertanya ke ahli agama. Aku bingung, adakah setitik pun persoalan hidup yg bukan agama? Bagiku kimia, fisika, matematika dll dll adalah persoalan agama yaitu cara manusia mengakui kebesaran Tuhan.— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) 5 Juni 2018
Menurutnya, Tuhan itu bisa dimasuki dari bidang apapun.
"Tuhan bisa dimasuki dari bidang apa pun yg kamu suka dan geluti. Dari biologi, dari kedokteran dll ujung2nya ketemu Tuhan. Dari musik, para pemusik bisa menemu Tuhan dari misteri nada dan ritme. Ibarat dalil Pythagoras dpt kamu jumpai lewat berbagai cara pembuktian," tulisnya.
Tuhan bisa dimasuki dari bidang apa pun yg kamu suka dan geluti. Dari biologi, dari kedokteran dll ujung2nya ketemu Tuhan. Dari musik, para pemusik bisa menemu Tuhan dari misteri nada dan ritme. Ibarat dalil Pythagoras dpt kamu jumpai lewat berbagai cara pembuktian https://t.co/5Tx14tidSK— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) 5 Juni 2018
Sudjiwo Tedjo lantas menuliskan bahwa belajar mengenali Tuhan dari aspek kehidupan membuat kita semakin bersyukur.
"Lalu kepada beliau saya bertanya, mana yg sejatinya bersyukur kpd Tuhan manakala menyaksikan daun2: Yg mengucapkan kalimat cuplikan Kitab Suci, atau yg langsung meneliti daun2 itu (klorofilnya dll) utk kemaslahatan bersama?," tulis seniman tersebut.
Lalu kepada beliau saya bertanya, mana yg sejatinya bersyukur kpd Tuhan manakala menyaksikan daun2: Yg mengucapkan kalimat cuplikan Kitab Suci, atau yg langsung meneliti daun2 itu (klorofilnya dll) utk kemaslahatan bersama? https://t.co/ADDrNzUw7a— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) 5 Juni 2018
Terlebih menurutntya, manusia hanya sebagai hamba Tuhan, sehingga tidak ada batasnya untuk selalu menyembahnya.
"Masalahnya kita jadi abdi Allah (Abdullah) itu gak ada batas ruang dan waktunya. Buruh di luar waktu kerja dan di luar pagar pabrik ud bukan buruh lagi. Abdullah? Meng-iqro' kekuatan sarang laba2 utk struktur teknik sipil pun itu sedang "Sembahyang", sdg Beragama," tulisnya.
Masalahnya kita jadi abdi Allah (Abdullah) itu gak ada batas ruang dan waktunya. Buruh di luar waktu kerja dan di luar pagar pabrik ud bukan buruh lagi. Abdullah? Meng-iqro' kekuatan sarang laba2 utk struktur teknik sipil pun itu sedang "Sembahyang", sdg Beragama https://t.co/NesFSDDTAr— Jack Separo Gendeng (@sudjiwotedjo) 5 Juni 2018
Lantas cuitan tersebut mendapatkan balasan dari Dahnil A Simanjuntak.
Tampak Dahnil A Simanjuntak sepakat dengan argumen Sudjiwo Tedjo.
"Sungkem Yai Tedjo. Kereen," tulis Sudjiwo Tedjo.
Sungkem Yai Tedjo. Kereen. https://t.co/hnsXDo16sJ— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) 5 Juni 2018
SUMBER