NUSANEWS - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya buka suara tentang polemik pembelian tong sampah (garbage bin) dari Jerman. Dia menjelaskan soal penganggaran hingga pengadaan barang tersebut oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Anies, asal mula pengadaan tong sampah ini karena Pemprov DKI menganggarkan pada tahun 2015 untuk pembelian truk compactor yaitu sejenis truk sampah pada tahun 2016. Kemudian pada 2016 dianggarkan untuk pembelian tempat sampahnya yang compatible dengan truk compactor itu.
“Jadi awalnya adalah truknya dulu. Sesudah truk kemudian tempat sampahnya dan tempat sampahnya diadakan pada tahun 2017. Nah pemilihannya mengikuti barang yang tersedia di LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah). Jadi barang itu bukan dapat melalui tender tapi didapat melalui pembelian lewat e-katalog,” ujar Anies di Mapolda Metro Jaya, Selasa, 5 Juni 2018.
Anies mengatakan, tong sampah seperti itu tidak hanya digunakan di Jakarta, tapi juga di kota-kota besar lain, seperti Surabaya, Medan, Palembang dan Bandung.
Surabaya sudah mulai menggunakan tong sampah itu mulai tahun 2013. Kemudian daerah lainnya juga memakai tong sampah tersebut, seperti Probolinggo, Bandung, Medan, Palembang, Malang.
“Ini banyak daftarnya. Jadi itu semua adalah barang yang ada di e-katalog yang disiapkan oleh LKPP dan tahun 2017 Pemprov DKI membeli barang-barang itu,” kata Anies.
Mengenai keistimewaan tong sampah tersebut, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebutkan, tong sampah buatan Jerman ini tidak bisa dilepas dari truk compactor. Sebab, sebelum diangkut petugas, tong sampah harus disambungkan dulu ke bagian truk sampah.
“Karena truknya, truk compactor, artinya barang (sampah) dimasukkan dan di-press di situ sehingga saat menggunakan alat ini maka petugas akan membawa ke depan truknya, lalu diangkat masuk ke dalam truk lalu dipadatkan, jadi itu yang menjadi unik di sini,” katanya.
Ia kembali menjelaskan, pemilihan tong sampah buatan Jerman mengikuti ketersediaan item yang ada di e-katalog LKPP, bukan melalui tender. “Ini bukan ada di tahun 2018, ini sudah ada sejak tahun lalu dan Jakarta bukan satu-satunya,” kata Anies.
SUMBER