
NUSANEWS - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan, penyebar hoax yang meresahkan masyarakat akan ditangkap. Terlebih, saat ini tahapan Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019 telah dimulai.
"Hoax itu kan tdak jelas asal-usulnya. Tapi sekarang kita melacak hoax itu muncul pertama kali dari siapa, kita harus tahu di sana dan kita akan tangkap!," tegasnya usai menghadiri Rakornas Persiapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (20/2/2018).
Mantan Panglima ABRI itu melanjutkan, pihaknya tidak segan-segan menangkap pihak yang terlibat dalam penyebaran hoax. Pemerintah, sambung dia, saat ini tengah gencar mendeteksi pelaku dan penyebar informasi bohong.
"Kita tidak peduli lagi sekarang terhadap masyarakat, unsur-unsur masyarakat (atau) perorangan. Yang nyata-nyata melanggar hukum, mengganggu ketertiban umum, mengacaukan program pemerintah bersama rakyat," ujarnya.
"Hoax, ujaran kebencian dan sekarang dicoba agar tidak dapat terdeteksi. Kita akan mendeteksi itu dan kita akan menindak dengan tegas dan keras," tegas Wiranto.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berujar, memasuki tahapan pesta demokrasi kali ini, berita bohong bernuansa SARA kian merebak di media sosial. Misalnya saja dugaan ijazah palsu, utang piutang, permasalahan privasi paslon, serta upaya memantik dengan klaim gerakan kelompok massa.
"Banyak beredar juga akun-akun medsos dengan nama palsu dengan tujuan ikut berkampanye," jelas Tjahjo.
SUMBER