NUSANEWS - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terus melakukan pembangunan infrastruktur secara masif dalam waktu tiga tahun belakangan ini. Tujuannya untuk meningkatkan konektibilitas antar daerah.
Namun percepatan pembangunan belakangan ini mengalami kendala teknis. Pasalnya belasan kecelakaan kerja terjadi selama percepatan pembangunan proyek infrastruktur belakangan ini.
Bahkan beberapa kecelakaan sampai menyebabkan korban jiwa. Yang terbaru adalah kecelakaan yang terjadi di proyek Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu (Becakayu).
Ketua Masyarakat Infrastruktur Harun Al-Rasyid mengatakan maraknya terjadi kecelakaan dalam pembangunan infrastruktur menandakan overload (berlebih) proyek yang dikerjakan. Oleh karenanya sebuah keputusan tepat bagi pemerintah untuk mengehentikan proyek infrastuktur sebagai langkah evaluasi.
"Ini harus kita teliti penyebabnya apa. Karena dalam pembangunan infrastruktur skema safety itu ada berlapis-lapis dinding. Ada kontraktor, regulator nah ini semuanya juga overload," ujarnya dalam Talkshow “POLEMIK” Radio MNC Trijaya Network dengan tema Proyek Infrastruktur: Antara Percepatan & Pertaruhan di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (24/2/2018).
Senada dengan Harun, Wakil Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Azam Azman Natawijana menyatakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah terlalu banyak. Sementara waktu penyelesaiannya juga dinilai terlalu singkat dan terkesan kejar tayang.
"(proyek infrasturuktur) penyelesaian yang mana ini kejar tayang, oleh karena itu wajar secara alamiah saja minimum pengawasan menurun dengan volume yang begitu besar dan singkat sdm yang tebatas wajar jika pengawasan menurun," jelansya
Sementara itu Guru Besar Manajemen Konstuksi Universitas Pelita Harapan (UPH) Manlian Ronald Simanjutak mengatakan terlalu overload proyek yang dikerjakan membuat pemerintah dan juga kontraktor mengendurkan aspek keselamatan. Sehingga wajar jika banyak kecelakaan proyek infrastruktur yang terjadi dikarenakan kelalaian dari pihak kontraktor.
"Jadi bagi saya ini bukan kejadian yang kebetulan. Itu saya sempat lihat bagaimana framework yang begitu tinggi dan berat itu bisa lepas begitu saja. jadi menurut saya ini ada kelalaian yang super tinggi," ucapnya.
SUMBER
