NUSANEWS - Pelaku teror kini menjadi fenomena hampir selalu diduga ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Pelaku teror tersebut terjadi di bebagai daerah di Jawa Barat.
Fenomena pelaku teror ini selalu diduga ODGJ ini terjadi terhadap pemuka agama, seperti pimpinan pondok pesantren, ulama dan sebagainya.
Menanggapi maraknya kasus ODGJ menganiaya ulama, Aa Gym, ulama kondang asal Bandung ini memaparkan bahwa sudah ada 21 kasus.
“Jangan terprovokasi, umat islam harus sangat berhati–hati. Ada yang ingin umat Islam marah dan menjadikan umat islam chaos,” ucapnya saat mengisi kajian sehabis salat Subuh, Kamis (22/02/2018) di Bandung.
Aksi 212 kemarin, menurut Aa Gym, menjadi bukti kepada dunia kalau umat Islam rahmatan lil ‘alamin.
“Rumput saja tidak diinjak,” tambahnya.
Aa Gym menduga bahwa ada pihak yang ingin Islam tampak tidak baik, terprovokasi.
“Kita juga gak suka gereja dirusak. Tapi kenapa kalau ada satu pihak yang terganggu semua pihak bersikap,” protes Aa Gym.
Mungkin, tambahnya, kalau pihak yang tergangu muslim juga direspon, tapi kurang terekspos.
Aa Gym menyampaikan bahwa ada yang selalu mengancam dirinya, bahkan secara terus–menerus, siang dan malam.
“Lalu apakah ada yang mengancam Aa Gym? Ada yang mengancam saya secara terus–menerus, siang dan malam. Itulah dosa–dosa saya. Kalau takdir saya mati terbunuh, yang penting masih di jalan Allah,” akunya.
Sebagai informasi, Aa Gym pun menyampaikan agar Pilkada kali ini tidak merusak persaudaraan, termasuk akhlak.
SUMBER