NUSANEWS - Fraksi Partai Demokrat DPR mengancam akan menggunakan berbagai hak anggota dewan jika kecelakaan proyek konstruksi kembali terulang.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Azam Asman Natawijaya.
Dia mengaku bahwa sedari awal Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memerintahkan bahwa partainya harus mendukung semua program-program bagus pemerintah.
"Kita tidak akan menghalang-halangi program pemerintah kalau itu bagus dan benar. Tapi kalau tidak benar, kritisi," katanya dalam diskusi bertajuk 'Proyek Infrastruktur: Antara Percepatan dan Pertaruhan' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/2).
Hal itu ditegaskannya juga sebagai fungsi pengawasan DPR yang dijalankan oleh Fraksi Demokrat.
"Kami melihat bahwa ini perencanaan yang amburadul, terburu-buru, dan tidak sempurna. Oleh karena itu kami ingatkan kepada pemerintah, hentikan sementara, perbaiki prosedur sampai pemerintah mampu melaksanakan prosedur, kaidah-kaidah engineering, kaidah pembangunan infrastruktur yang benar," tegasnya.
Ditambahkan Azam bahwa jika kecelakaan konstruksi kembali terulang, DPR bakal menggunakan hak yang mereka miliki. Namun demikian, Azam tidak menjelaskan hak apa yang akan dipakai.
"Kalau sampai terjadi lagi, bukan tidak mungkin DPR akan menggunakan hak DPR kepada pemerintah," pungkasnya.
Tiga di antara hak-hak DPR adalah, hak angket (hak DPR untuk mengadakan penyelidikan mengenai masalah tertentu), hak interpelasi (hak DPR untuk meminta keterangan kepada pemerintah atau presiden), dan hak menyatakan pendapat (hak DPR untuk menyatakan pendapat atas kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa).
Dalam lima bulan terakhir, terjadi delapan kecelakaan dalam pembangunan proyek infrastruktur di Jakarta. Pada 17 Oktober 2017, tiang proyek pembangunan jalur LRT di Kelapa Gading, Jakarta Utara ambruk.
Selanjutnya pada 3 November 2017, pagar beton pembatas jalur MRT di Jalan Wijaya Jakarta Selatan ambruk sehingga mengakibatkan satu orang terluka. Kemudian pada 16 November 2017, crane proyek pembangunan tol di ruas Jakarta-Cikampek roboh.
Sedangkan pada 2 Januari 2018, girder jalan tol Depok-Antasari ambruk. Kecelakaan kerja pada proyek LRT berulang dengan ambruknya konstruksi tiang di Pulogadung, Jakarta Timur pada 22 Januari 2018.
Pada 4 Februari 2018, sebuah crane proyek pembangunan rel dwiganda di Jatinegara, Jakarta Timur, ambruk. Akibatnya, empat orang pekerja tewas.
Adapun pada 5 Februari 2018, tembok benton underpass di Jalan Perimeter Bandara Soekarno-Hatta ambruk dan menimpa mobil yang tengah melintas. Akibatnya, satu orang tewas dan satu orang lainnya erluka.
Terakhir adalah ambruknya tiang girder di proyek tol Becakayu, Selasa (20/2). Akibatnya, satu pekerja kritis, sedangkan dan enam pekerja luka parah.
SUMBER