
NUSANEWS - Nama-nama bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) yang diusung pada Pilpres 2019 mendatang sudah beredar di publik. Diprediksi, jika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Anies Baswedan, atau dengan Gatot Nurmantyo dan dengan Tuanku Guru Bajang (TGB), akan jadi lawan terberat Joko Widodo (Jokowi). Bahkan pasangan ini akan berpeluang memenangkan pertarungan.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, jika Prabowo dipasangkan dengan Gatot Nurmantyo (mantan Panglima TNI), atau dengan Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), dan dengan Tuanku Guru Bajang Zainul Majdi (TGB/Gubernur NTB) diduetkan untuk maju dalam Pilpres 2019 maka akan menjadi pasangan yang sangat dahsyat. Bahkan bisa membuat incumbent (Jokowi) tersungkur.
“Pasangan ini menjadi lawan tanding yang sebanding dan bisa membuat incumbent tersungkur. Saya melihat belakangan, elektabilitas Jokowi sudah mulai klimaks, belum terlihat tanda tanda pemulihan atau trend kenaikan elektabilitas beliau hanya di angka kisaran elektabilitas 45-55 persen. Sementara Gatot dan TGB atau Gatot-Anies punya kans terjadi pertumbuhan elektoral, berpotensi membuat incambent tersungkur dan menyerah tanpa syarat,” kata Pangi menjawab Harian Terbit, Rabu (21/2/2018).
Sementara itu pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, TGB ini bisa kemana-mana, dia pemimpin umat yang paling toleran, Jokowi juga perlu model TGB ini. Prabowo-Anies nampaknya sulit terjadi, Prabowo akan memainkan peran berbeda di 2019, sementara Anies dikenal berkomitmen tinggi terhadap janji, sulit dia tinggalkan Jakarta.

“Memang Gatot-TGB ini cukup kuat tapi perlu kerja keras buat kalahkan Jokowi apalagi TGB pun bisa saja diambil Jokowi jadi wapres, ingat loh, satu satunya daerah yang paling sering dikunjungi Jokowi yang cuma NTB,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Hendri, bagi deklarator yang akan mengusung mereka harus gerak cepat. "Gatot dan TGB ini memiliki karakter berbeda dengan gaya kepemimpinan berbeda. Gatot punya ciri khas militer kuat sementara TGB memiliki citra kuat sebagai pemimpin umat," ujarnya.
Hendri menuturkan, pasangan yang sangat dahsyat maka keduanya bisa menjadi pesaing Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Walaupun belum bisa dianggap bisa mengalahkan Jokowi mengingat dukungan rakyat terhadap Jokowi juga besar.
Gatot-TGB
Ketua Badan Relawan Nasional (BRN) Edysa Tarigan Girsang mengatakan,dikalangan kelas menengah kepopuleran Gatot - TGB sudah cukup untuk menyaingi Jokowi. Artinya popularitas Gatot - TGB bisa menjadi modal untuk maju dan tampil dalam perhelatan Pilpres 2019. Namun persoalannya apakah ada parpol yang mengusung keduanya untuk maju dalam Pilpres 2019 mendatang.
Eki mengakui, pasangan Gatot - TGB bisa kalahkan Jokowi asalkan bisa memenuhi syarat yang disebutkan tadi. Jika syarat terpenuhi maka bisa saja Gatot - TGB kemungkinan besar dapat mengalahkan Jokowi. Oleh karena itu dengan munculnya nama Gatot - TGB maka rakyat harus obyektif. Saat ini rakyat juga berharap agar banyak kandidat yang bermunculan dalam Pilpres 2019. Sehingga perhelatan kepemimpinan nasional bisa lebih obyektif.
"Kemunculan sejumlah nama itu bukan soal kalah - menang, tapi bisa melahirkan pemimpin yang berintegritas dan berkomitmen penuh pada tujuan bernegara kita," paparnya.
Nama-nama capres dan cawapres yang beredar di publik, antara lain, Jokowi, Prabowo, Anies Baswedan, AHY, Gatot Nurmantyo, Yusril IM, Muhaimin Iskandar, Anis Matta, Budi Gunawan, Ahmad Heriawan, TGB Zainul Majdi, Zulkifli Hasan.
SUMBER