
NUSANEWS - Kepolisian Daerah Jawa Timur dibantu aparat TNI dan Dinas Sosial menggelar razia orang gila untuk mengantisipasi serangan ke tokoh agama yang marak belakangan ini.
Berdasarkan data yang dihimpun dari kepolisian, setidaknya 15 orang dengan gangguan jiwa berhasil diamankan. "Razia dilakukan sejak kemarin," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Rabu, 21 Februari 2018.
Belasan orang gila itu diamankan oleh petugas dari Polres Bondowoso, Ponorogo, dan Jember. Mereka bekerja sama dengan unsur TNI dan dinas sosial setempat. Orang-orang gila itu selanjutnya diserahkan ke dinas sosial untuk dilakukan pembinaan.
Razia terhadap orang gila merupakan instruksi Kapolda Jawa Timur, Irjen Machfud Arifin. Instruksi itu disepakati saat Kapolda menghadiri rapat pimpinan TNI di Markas Komando Daerah Militer V Brawijaya pada Selasa kemarin, 20 Februari 2018.
Dalam empat hari ini terjadi dua insiden teror terhadap kiai di Jawa Timur. Ahad lalu, KH. Hakam Mubarok, pengasuh Ponpes Karangasem, Paciran, Lamongan, dikejar-kejar orang gila hingga terjatuh setelah meminta pelaku pergi dari pendopo pondok.
Sehari kemudian, orang yang menunjukkan gelagat hilang ingatan memaksa bertemu Kiai Zainudin Jazuli, pengasuh Ponpes Al Falah, Ploso, Kediri. Karena penampilan dan gerak-geriknya mencurigakan, pria itu ditangkap dan diserahkan ke kepolisian.
Selain serangan ke tokoh agama, teror juga dilakukan di tempat-tempat ibadah di Jawa Timur. Senin pekan lalu, seorang merusak masjid di Tuban. Belakangan diketahui pelaku penyerangan mengidap gangguan jiwa yang akan berobat kepada kiai yang ada di sana.
Ahad lalu bersamaan dengan teror kiai di Lamongan, patung di Pura Mandara Giri Semeru Agung di Kabupaten Lumajang dirusak oleh orang tak dikenal. Polisi hingga kini belum berhasil mengungkap kasus perusakan tersebut.
SUMBER