IDNUSA, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak hadir pada acara debat di program Rosi di Kompas TV, Minggu (2/4/2017) malam.
Pembawa acara program Rosi, Rosiana Silalahi menyampaikan hal itu saat memulai acara sekitar pukul 19.10 WIB.
Hanya pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, yang muncul dilayar televisi.
Rosi mengatakan, awalnya acara debat itu dirancang untuk dihadiri oleh dua pasangan Cagub-Cawagub DKI yang akan bertarung pada putaran kedua Pilgub DKI, 19 April mendatang.
"Acara ini tidak sesuai rencana. Hingga siang tadi kami mendapat konfirmasi tentang kehadiran calon nomor 3," kata Rosi, di acara yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta Pusat.
Mendengar kabar tersebut, membuat penonton acara yang hadir jadi di studio riuh. "Huuuu..," seru penonton.
Rosi mengatakan, acara akan tetap berlanjut. Namun, format acara diubah.
"Kami sudah berupaya agar di acara ini dua paslon bertemu. Tapi tim nomor tiga menyampaikan ketidakhadirannya," ujar Rosi lagi.
Menanggapi hal itu, Timses Anies-Sandi memberi klarifikasi terkait ketidak hadiran paslon jagoannya.
Sebagaimana diterima redaksi TeropongSenayan, Wakil Ketua Tim Media Anies-Sandi, Naufal Firman Yursak menegaskan, bahwa baik Anies maupun Sandiaga tidak pernah mengkonfirmasi akan hadir dalam acara tersebut.
Berikut klarifikasi resmi dari Timses Anies-Sandi perihal tidak datangnya jagoan mereka dalam debat yang diselenggarakan Kompas TV ;
Tentang Ketidakhadiran Bang Sandi dalam Acara Rosi :
1. Sampai detik terakhir, acara "Rosi dan Kandidat Gubernur" (untuk selanjutnya disebut "acara Rosi") tidak pernah mendapatkan jawaban dari Tim Anies-Sandi tetapi acara Rosi secara sepihak terus mengiklankan acara debat.
2. Pada saat acara Rosi sudah dikabari pada 27/3/2017 bahwa yang hadir adalah calon Wakil Gubernur (karena Cagub seminggu sebelumnya sudah ada acara debat di TV lain), acara itu masih terus diiklankan sebagai "Pertama Kali Kedua Pasangan Calon Bertemu dalam Putaran Kedua". Ini jelas sebuah pengabaran yang tidak sesuai fakta. Pengiklanan oleh Acara Rosi yang tidak benar itu menjadi catatan khusus bagi tim Anies-Sandi. Terlihat bahwa Acara Rosi tidak taat etika.
3. Disamping itu, tim Anies-Sandi menegaskan bahwa talkshow harus fokus pada adu gagasan, bukan adu sorak antar pendukung. Kami ingin dialog antar calon di TV bukan untuk memperuncing suasana tapi menjadi kesempatan untuk mendiskusikan program. Karena itu Tim Anies-Sandi meminta bahwa acara cukup dihadiri 30-50 undangan non pendukung paslon. Acara Rosi menolak permintaan tentang undangan terbatas itu dan menegaskan akan jalan terus, meskipun Kami sudah sampaikan resikonya adalah Bang Sandi tidak bisa hadir.
4. Di sini, bahkan di saat sudah jelas tidak ada kesepakatan dan Bang Sandi jelas tidak hadir, acara Rosi pun tetap saja mengiklankan bahwa dua pasang calon akan hadir. Sesuatu yang tidak seharusnya terjadi.
5. Menanggapi juru bicara Tim Basuki-Djarot, Anies-Sandi, baik sebagai pasangan maupun sendiri-sendiri, tidak pernah memiliki trauma terhadap debat. Bahkan sekitar seminggu sebelum ini, Anies sekali lagi membuktikan dominasinya terhadap Basuki yang konon kekalahannya di debat itu disebabkan semata-mata karena beliau sedang sakit gusi.