IDNUSA, JAKARTA - Panitia aksi Tamasya Al-Maidah mengatakan setelah selesai mengawasi proses pencoblosan di TPS-TPS, pada Rabu (19/4/), seluruh peserta aksi akan dikumpulkan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Di Masjid Istiqlal tersebut, mereka akan menunggu proses penghitungan cepat hasil pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta.
Ketua Panitia aksi Tamasya Al-Maidah, Ustadz Ansufri Idrus Sambo mengatakan meski agenda ini bukan merupakan agenda tim sukes pasangan Anies-Sandiaga, namun ia meyakini jika pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut tiga, Anies-Sandiaga akan keluar sebagai pemenang.
“Setelah penghitungan selesai, kumpul di Masjid Istiqlal, shalat Magrib berjamaah. Sambil takbiran, di situlah kami merayakan kemenangan gubernur yang baru, insya Allah,” ujar Sambo di Masjid Al Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (14/4).
Saat disinggung bagaimana jika yang menang ternyata pasangan Ahok-Djarot? Ustadz Sambo mengat tak akan mempersoalkannya.
“Tidak masalah, kalau menangnya secara fair dan tidak curang,” tegasnya.
Ustadz Sambo menambahkan jika pasangan Ahok-Djarot menang lewat cara-cara curang, peserta tentu tidak tinggal diam.
Karena peserta aksi Tamasya Al Maidah tentu akan mengetahui kalau prosesnya curang, sebab mereka memantau semua TPS.
“Tapi kalau menangnya ada intimidasi atau kecurangan minimal kita memberikan reaksi, minimal kita akan sorakin, minimal kita akan foto jadi bukti gitu loh insya Allah aman,” tandasnya.
Sambo mengatakan semua peserta aksi sudah dibekali cara untuk mencari bukti kecurangan yang dilakukan pasangan Ahok-Djarot.
“Misalnya begini, kita khan melihat. Kalau misalnya ada apa-apa kita bisa foto-foto. Karena kita nggak akan langsung 5 meter di TPS. Mungkin 20 meter, mungkin 30 meter, begitu. Yang penting melihat keadaan, berdoa, memohon supaya diberi keamanan,” kata dia.
Ustadz Sambo optimis peserta aksi yang ditargetkan dapat mencapai 1,3 juta orang dari seluruh daerah di Indonesia. Maka setiap TPS yang ada di DKI Jakarta akan ditempatkan 100 orang. (kn)