IDNUSA, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboe Bakar Al Habsyi mengaku heran dengan sikap Polda Metro Jaya yang menangkap Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath dan aktivis mahasiswa karena dugaan makar jelang 'Aksi 313'.
Padahal, jelas Aboe, para peserta Aksi 313 hanya membawa perlengkapan ibadah saat mengikuti jalan bersama atau long march ke Istana Merdeka. Dan lagi pula, lanjut dia, sebagian peserta aksi adalah ibu-ibu dan manula.
"Mereka berangkat hanya bawa sajadah dan Al-Quran. Mau makar cara bagaimana?," kata Aboe saat dihubungi di Jakarta, Minggu (2/4/2017).
Lebih lanjut, Aboe pun menjelaskan, Aksi 313 sulit untuk membuktikan adanya upaya makar. Hal ini mengacu seperti upaya makar di Turki yang menggunakan kendaraan lapis baja dan pesawat tempur.
"Mereka itu para ulama yang kemana-mana hanya bawa tasbih dan Al-Quran. Tidak bawa senjata untuk melawan penguasa, jadi tidak mungkin menggulingkan kekuasaan," tukasnya.
Oleh karenanya, Aboe menambahkan, bila Polda Metro Jaya tidak mampu menjelaskan soal tudingan makar kepada publik, maka hal itu akan berdampak langsung kepada kepercayaan publik kepada kinerja Polri.
"Karena mereka melihat yang dilakukan bukanlah upaya penegakan hukum, melainkan memberangus aspirasi masyarakat yang meminta penegakan hukum terhadap Ahok," tandasnya. (ts)