IDNUSA, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah merasakan, Indonesia saat ini sudah mulai kurang berfilsafat tentang kehidupan. Saat ini, kata dia, cenderung lebih senang berdebat terhadap sesuatu hal yang sifatnya teknis.
Hal itu disampaikan Fahri saat mengapresiasi sosok Mbah Sadiman pahlawan lingkungan, yang mendapat penghargaan Kapataru 2016 berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah.
“Memang bangsa kita ini harus lebih sering berfilsafat tentang kehidupan, dan saya kira ini yang kurang sekarang ini, karena perdebatan kita terlalu teknis,” kata Fahri di Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (9/4).
“Itu yang menyebabkan terkadang politik kita terlalu kasar dan kemudian terkadang menyebabkan benturan dan gesekan yang panas,” tambahnya.
Menurut politikus PKS itu, bila bangsa ini memegang filsafat mudah-mudahan gambaran besar tentang kehidupan pun bisa ditangkap, sehingga semua orang berada di jalur yang positif dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara bersama.
“Misalnya, tentang bumi kita, karena kita ingin memberikan penghormatan kepada Mbah Sadiman seorang yang jauh dari hiruk pikuk politik tetapi memberikan kita satu kesadaran filosofi tentang betapa pentingnya melanjutkan dan menjaga kehidupan,” ujar dia.
Terlebih, sambung dia, belakangan ini manusia terancam dengan perubahan dahsyat pada bumi yang kecil ini. Apalagi, masih kata Fahri, ketika Amerika Serikat mendapatkan presiden barunya.
“Manusia terancam oleh perubahan yang dahsyat pada bumi kita yang kecil ini, dan kebetulan sekarang ini setlah AS diujung masa (Presiden) Obama berhasil mengajak dunia untuk berkomitmen dengan konvensi Paris tiba- tiba di AS muncul preaiden baru yang tidak percaya terhadap isu lingkungan,” sebut presiden PKS itu
“Isu lingkungn dianggap sebagai strategi Cina untuk menghancurkan perekonomian Amerika,”tandasnya. (akt)