logo
×

Minggu, 02 April 2017

Kata Yorrys, AMPG Tak Berhak Usulkan Novanto Cawapres di 2019

Kata Yorrys, AMPG Tak Berhak Usulkan Novanto Cawapres di 2019

IDNUSA, JAKARTA -  Rekomendasi Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) ditentang Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golkar Yorrys Raweyai. AMPG merekomendasikan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai Cawapres untuk mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.

Menurut Yorrys, AMPG tidak berhak mengeluarkan rekomendasi politik. Pasalnya, AMPG tidak masuk dalam struktur Partai Golkar.

"AMPG itu kan sayap pemuda, itu bukan struktur dalam kepengurusan. Rekomendasi buat apa. AMPG itu bukan partai, AMPG itu bukan struktur, siapa saja bisa menjadi ketua umum pemuda AMPG," tegas Yorrys saat dihubungi TeropongSenayan, Minggu (2/4/2017).

Dirinya juga sudah mendapatkan kabar bahwa dari hasil Rapimnas AMPG yang di lakukan di Hotel Clarion Makassar, Minggu-Senin 26-27 Maret 2017 lalu itu tidak ada rekomendasi seperti itu.

"Rapimnas AMPG itu kan 26-27 (Maret) bukan sekarang dan tidak ada rekomendasi apa-apa, dia kan hanya AMPG saja bukan struktur partai," tekanya.

Sebelumnya, Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) merekomendasikan Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto sebagai wakil presiden pada Pilpres 2019. Pencalonan ini merupakan rekomendasi dari Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II di Hotel Clarion Makassar, Minggu-Senin 26-27 Maret 2017.
Terdapat beberapa rekomendasi penting dalam rapat yang dihadiri seribuan kader muda Golkar dari seluruh Indonesia. Salah satu rekomendasi adalah mengusulkan Ketua Umum Setya Novanto sebagai cawapres mendampingi Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019.

"Rekomendasi terakhir adalah dukungan kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto untuk menjadi calon Wakil Presiden RI mendampingi calon Presiden Jokowi di Pilpres 2019," ucap Sekjen Pimpinan Pusat (PP) AMPG, Andi Nursyam Halid seperti dikutip dari media Golkar, Sabtu (1/4/2017). (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: