IDNUSA, JAKARTA - Sebuah video berdurasi dua menit, yang menjadi materi kampanye pasangan 'Ahok' Basuki Tjahaja Purnama dan Jarot Saiful Hidayat menjelang pencoblosan Pilkada DKI 2017, menuai reaksi tajam dari netizen.
Video berjudul #BeragamituBasukiDjarot, yang juga diunggah di akun twitter milik Ahok sejak 8 April 2017 itu dituding memuat konten yang memuat kebencian terhadap agama, atau etnis tertentu.
Menangapi hal ini Ketua Umum PPP Romahurmuzy atau biasa disebut Romy itu mengatakan, bahwa apa yang disampaikan dalam video itu merupakan bagian dari perjalan bangsa.
"Apa yang dicantumkan video itu merupakan bagian dari perjalanan bangsa. Kemarin yang terjadi dengan segala macam bentuk unjuk rasa yang berlangsung inikan ungkapan dari fakta sejarah. Video itu memotret fakta sejarah tidak mengada-ada. Kecuali video itu mengada-ada," kata Romy di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (10/4/2017).
Dirinya menyampaikan bahwa video kampaye Ahok-Djarot sudah disebarkan jumlahnya ratusan dan itu tidak hanya dibuat satu video saja melainkan banyak video.
"Yang saya tahu video yang disebarkan jumlahnya ratusan. Pembuatnya tidak tunggal. produsen video itu banyak sekali, yang sudah kita tidak tau lagi apakah itu produksi resmi atau produksi fans. Artinya orang-orang yang bersimpati kemudian buat video itu sendiri," ucapnya.
Romy tak heran video Ahok-Djarot ini dijadikan perbincangan oleh nitizen. Pasalnya, atmosfir Pilkada putaran kedua terus memanas.
"Karena Pilkada DKIini polarisasi atau pengurubannya sudah mirip pilpres kemarin. Pasti yang tidak setuju banyak yang setuju juga banyak. Pro dan kontra relatif berimbang," tandasnya. (ts)
