logo
×

Senin, 03 April 2017

Jawaban Zakir Naik Untuk Ahoker: Perintah Memilih Pemimpin Muslim Ditujukan Khusus Bagi Muslim Yang Percaya Al-Quran

Jawaban Zakir Naik Untuk Ahoker: Perintah Memilih Pemimpin Muslim Ditujukan Khusus Bagi Muslim Yang Percaya Al-Quran

IDNUSA, BANDUNG - Ada kejadian menarik dimana seorang perempuan pendukung Ahok bertanya kepada Zakir Naik.

Perempuan yang mengenalkan dirinya bernama Sofi dalam acara sesi Tanya Jawab Dr Zakir Naik di UPI Bandung Minggu 2 April 2017, mengatakan sebagai berikut:

"Nama Saya Sofi dari Jakarta, saya hadir di sini spesial untuk Anda (Dr Zakir Naik). Berdasarkan Pilkada di Indonesia, Apakah dakwah atau pengrusakan saat Anda megumpulkan massa dan mengarahkan mereka untuk TIDAK memilih pemimpin kafir, meskipun orang tersebut sudah terbukti bekerja dengan sangat bagus membangun negara dan kota."

"Apakah dakwah atau pengrusakan, saat Anda meminta masyarakat menutup mata dan telinga atas bukti nyata kinerja pemimpin kafir yang Luar Biasa tersebut? Jadi dimana letak Toleransinya jika seperti itu?"

Sofie menambahkan bahwa dirinya terlahir di keluarga muslim dan ber KTP Islam, namun dia tidak mempercayai agama apapun.

Dan di awal Dr Zakir Naik menjawab "Bahwa seorang muslim dilarang memilih pemimpin kafir, meskipun sudah membangun infrastruktur".

"Dia membuat masjid tapi apa artinya kalau pemimpin itu tak shalat. Itu hipokrit (munafik). Allah, mengatakan dalam Al Quran, kesuksesan bukan membangun gedung dan jalan tapi sukses yang sebenarnya adalah iman. Ya, iman percaya pada Allah," ujar Dr Zakir Naik.

"Di Al-Quran (Al-Maidah 51) disebutkan kata Aulia, yang pada konteksnya tidak selalu pemimpin namun, kata Pemimpin termasuk dalam terjemahan kata Aulia dan pada konteks yang dimaksud ayat tersebut Aulia juga bisa diartikan sebagai pemimpin," ujar Dr Zakir Naik.

"Jika ada dua pilihan pemimpin, yang satu kafir dan yang satu muslim, kemudian kita sebagai muslim memilih pemimpin kafir, maka pertolongan Allah tidak akan datang," kata Zakir Naik.

"Itulah Perintah Allah, dan Perintah ini bukan ditujukan untuk Non-Muslim, Jadi Non-Muslim tidak diwajibkan mengikuti perintah ini. Namun perintah ini ditujukan kepada Muslim yang percaya kepada Al-Quran," ujar Dr Zakir Naik.

"Apakah saudari percaya kepada Al-Quran?" tanya Zakir Naik.

Nampak saudari Sofie ragu untuk menjawab pertanyaan Dr Zakir Naik tersebut.

"Jika saudari tidak percaya dengan kebenaran Al-Quran maka perintah tersebut (memilih pemimpin muslim seperti di al-Maidah 51) BUKAN untuk Anda. Dan Anda bertanya tentang sesuatu yang jawabannya tak akan pernah anda yakini," ujar Zakir Naik, Makjleb banget.



Dr Zakir Naik kemudian menyatakan:

"Dan saya tahu di Indonesia banyak orang mempunyai nama Islam di KTP namun berkelakuan tidak islami. Perintah di Surat Al-Maidah 51 ditujukan kepada Umat Muslim yang betul-betul berkelakuan islam (bukan munafik)".

"Jadi sebaik apapun orang tersebut untuk dijadikan pemimpin, Jika tidak sesuai dengan perintah Al-Quran, Maka kita sebagai seorang muslim yang taat, akan meninggalkannya," tegas Zakir Naik.

Berikut videonya:


Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: