logo
×

Senin, 10 April 2017

Ini Pengakuan Penyandera Ibu dan Balita di Angkot

Ini Pengakuan Penyandera Ibu dan Balita di Angkot
Polisi meminta keterangan pelaku penyanderaan di angkot di Duren Sawit, Jakarta Timur. (ist)

IDNUSA, JAKARTA - Tangan kanan Hermawan berdarah kena tembak polisi. Timah panas itu dihadiahi polisi lantaran bandit 18 tahun itu melukai ibu dan anak penumpang angkot yang disanderanya.

Pemyanderaan dilakukan Hermawan sekira pukul 19:00 di lampu merah Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (7/4/2017). Ia menyandera Risma (26), dan Isnawati (40) yang memangku anaknya, Dafa (2), dalam angkot T 25 Rawamangun-Pulogebang.

“Saya cuma butuh uang, Pak,” ujar Hermawan pada polisi yang memeriksanya. “Saya tobat, Pak, ampun.”

Pemuda 18 tahun itu mengaku sudah beberapa kali menodong dengan pisau dalam angkutan umum. Ia selalu mendapatkan HP yang kemudian dijualnya.

Menurutnya, uang yang didapat dari penjualan hasil kejahatannya digunakan untuk bersenang-senang di kawasan remang-remang Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur. “Biasanya buat modal main (judi) saja, Pak. Kalau kalah ya besok cari lagi,” katanya.

Hermawan melepaskan sanderanya setelah ditembak Aiptu Sunaryanto, Polantas Polres Jakarta Timur. Ibu dan anak yang terluka kena sayatan pisaunya dilarikan ke rumah sakit. (pn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: