logo
×

Selasa, 11 April 2017

Ibu Kota Pindah ke Palangkaraya,Bappenas:Kajian Selesai Tahun Ini

Ibu Kota Pindah ke Palangkaraya,Bappenas:Kajian Selesai Tahun Ini

IDNUSA, BANDUNG - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menargetkan kajian pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah baru di luar Pulau Jawa akan selesai tahun ini.

Bambang kepada Antara di Badung, Bali, mengatakan ada beberapa kota kandidat yang berpotensi menjadi ibu kota baru. Dia mengakui salah satu kandidat ibu kota baru adalah Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

"Pokoknya harus di luar Jawa (untuk kandidat lainnya). Sudah, nanti malah munculin spekulan lagi," kata dia usai menghadiri "Regional Workshop on Country Safeguard System bersama Asian Development Bank" (ADB) di Nusa Dua, kabupaten Badung, Senin, 10 April 2017.

"Tahun ini jelas," tambahnya, ketika disinggung target waktu penyelesaian kajian pemindahan Ibu Kota.

Bambang mengatakan tim dari Bappenas sedang menganalisis kriteria wilayah, kemudian kesiapan dan ketersediaan lahan, hingga sumber pendanaan untuk pembangunan ibu kota baru tersebut.

"Kita berikan 'update' (perkembangan) kepada Presiden Joko Widodo secara teratur," ujar dia.

Terkait munculnya nama Palangkaraya, sebagai kandidat ibu kota baru, kata Bambang, karena hal tersebut juga pernah digagas oleh Presiden pertama Indonesia, Sukarno.

"Ya itu memang salah satu kandidat karena pernah diucapkan Presiden Soekarno," ujar Mantn Menteri Keuangan tersebut.

Bung Karno menurut beberapa literatur, pernah mewacanakan agar ibu kota dapat berpindah ke Palangkaraya, tepatnya pada dekade 1950-an. Proklamator kemerdekaan tersebut bahkan pernah mengunjungi kota yang terletak di tengah Indonesia itu, untuk meninjau perkembangan kota, yang dilintasi Sungai Kapuas tersebut.

Dalam kesempatan sebelumnya, Bambang mengatakan rencana pemindahan Ibu Kota muncul kembali karena adanya kebutuhan pembentukan pusat ekonomi baru.

Menurut dia, Pulau Jawa terlalu mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Itu pun aktivitas perekonomian di Jawa lebih banyak terkosentrasi di kawasan Jabotabek atau DKI Jakarta, belum merata ke seluruh lapisan. (tp)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: