IDNUSA, JAKARTA - Empat hari jelang putaran final Pilgub DKI 2017, ribuan umat Islam bersama sejumlah ulama dan kyai berkumpul di Masjid Keramat Luar Batang, Jakarta Utara, Jumat (14/4/2017) malam.
Dalam kesempatan ini, hadir Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI), Habib Rizieq Syihab dan beberapa ulama dari MUI. Diantaranya, Habib Muchsin bin Zaid Al Alatas, Pimpinan Majelis Az Zikra, KH M. Arifin Ilham, dan Ketua GNPF MUI, Ustadz Bachtiar Nasir.
Pantauan di lokasi, tampak juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham 'Lulung' Lunggana bersama beberapa pengurus teras DPW PPP DKI.
Acara yang diawali dengan sholat maghrib dan sholat isya' berjamaah ini dilanjutkan dengan istighosah dan tabligh akbar.
Selain itu, acara tersebut digelar sekaligus juga untuk memperingati 1 tahun berdirinya Laskar Keramat Luar Batang yang dibentuk sebagai sikap perlawanan terhadap Pemprov DKI yang sempat berencana menggusur Kampung Luar Batang, tempat berdirinya Masjid Keramat bersejarah Luar Batang.
Dalam tausiyahnya, Imam Besar Umat Islam di Indonesia, Habib Rizieq Syihab membahas sejumlah persoalan yang membelit bangsa akhir-akhir ini, khususnya yang terkait dengan nasib dan masa depan umat Islam di Tanah Air.
Secara khusus, Habib Rizieq menyoroti sikap politik Ketua Umum DPP PPP baik kubu Djan Faridz maupun kubu Romahurmuzy (Romy) yang memilih mendukung Basuki Tjahja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI, 19 April mendatang.
Dia mempertanyakan dasar dukungan keduanya, lantaran sosok Ahok yang selama ini berulang kali melakukan tindakan yang menyakiti hati umat Islam. Terlebih, kini Ahok sedang menyandang status terdakwa penista Agama Islam.
Menurutnya, PPP yang notabene Partai Islam sejak awal berdirinya berbasis dukungan umat Islam terancam rontok jika tak segera dilakukan upaya-upaya penyelamatan.
"Apapun argumentasinya, dua orang ini (Djan dan Romy) sudah tidak menghormati dan menghargai perasaan umat Islam bukan saja di Jakarta, tetapi juga umat diseluruh Tanah Air. Mereka rela melanggar azas partai Islam demi mendukung calon pemimpin non muslim dan seorang penista kitab suci Al-Quran. Ini sangat merusak akal sehat, aneh bin ajaib," ungkapnya.
Namun, Habib Rizieq juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas sikap tegas sebagian kader PPP DKI, yang berani menolak Ahok. Mereka, kata dia, adalah benteng terakhir dalam menjaga marwah partai berlambang Ka'bah.
Menurutnya, sikap politik yang dimotori Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Abraham Lunggana itu telah sedikit mengobati perasaan kader PPP dalam upaya menyelamatkan rumah besar umat Islam.
"Jadi, kader PPP di akar rumput tidak boleh kehilangan harapan. Insyaallah, Haji Lulung akan menjadi magnet sekaligus simbol 'Penyelamat Partai Ka'bah'," terang Habib Rizieq.
Habib Rizieq juga berpesan, agar Haji Lulung tidak goyah dan tetap pada garis perjuangan partai.
Bahkan, dia meminta, Haji Lulung cs segera melakukan konsolidasi internal untuk menyiapkan muktamar luar biasa (Munasub).
"Buat Haji Lulung harus berani rebut PPP demi menyelamatkan PPP dari orang-orang munafik. Insyaallah, umat akan bangkit bersatu padu bersama Haji Lulung," katanya.
Habib Rizieq yakin, dengan menjadi Ketua Umum DPP PPP, Haji Lulung akan mampu membangkitkan dan mengembalikan pada kejayaan PPP seperti di masa-masa awal didirikan. (ts)