logo
×

Senin, 10 April 2017

Dihadiri 10 Ribu Orang, 8 Orang Menyatakan Menjadi Mualaf Di Ceramah Zakir Naik Di Universitas Hasanuddin

Dihadiri 10 Ribu Orang, 8 Orang Menyatakan Menjadi Mualaf Di Ceramah Zakir Naik Di Universitas Hasanuddin

IDNUSA, MAKASSAR - Kehadiran dai kondang asal India Zakir Naik menjadi magnet tersendiri bagi warga Makassar, tidak terkhusus bagi umat muslim. Da'i pemilik nama Zakir Abdul Karim Naik itu tampil memberi ceramah Quran dan Modern Science di Gedung Baruga AP Pettarani, Universitas Hasanuddin, Senin (10/4/2017).

Sejak kemarin, sebanyak 9.000 tiket habis terjual. Bahkan hingga pagi tadi, jumlah itu membludak hingga diperkirakan lebih 10 ribu orang menghadiri acara tersebut. Akibatnya, ribuan orang terpaksa menyaksikan ceramah dr Zakir Naik dari luar gedung.

Dalam ceramahnya, Ketua  Yayasan Penelitian Islam (Islamic Research Foundation) itu maparkan isi ajaran Alquran, kitab suci umat Islam yang sejalan dengan ilmu pengetahuan.

"1400 tahun yang lalu Alquran menjelaskan asal muasal alam semesta ini. Coba kamu lihat bahwa Allah SWT menjadikan siang dan malam menjadikan keduanya silih berganti," kata dr Zakir Naik dengan bahasa Inggris dengan dialek India kental.

Dalam ceramahnya dr Zakir Naik banyak menyinggung ilmu moderen saat ini jauh sebelumnya telah dijelaskan Alquran. Kelahiran manusia, kejadian alam semesta, siang dan malam, bahkan dua jenis air di laut.

Kehadiran Zakir Naik di Makassar tidak jauh berbeda dari empat kota lainnya lebih dahulu dikunjungi da'i kelahiran India itu. Bukan hanya muslim, safari dakwah tersebut juga dihadiri dari umat agama lain.

Selama hampir empat jam, sebanyak delapan orang menyatakan memeluk agama Islam setelah mendengar penjelasan Zakir Naik.

Salah satunya Wayan Indah, perempuan berparas ayu dari keluarga non muslim itu mengaku memeluk Islam setelah puas mendengar penjelasan dr Zakir Naik.

"Saya sudah lama mempelajari Islam, namun baru hari ini saya memeluk Islam. Karena dia menjawab pertanyaan saya tadi, saya bertanya siapa Muhammad, dan apakah dia disebut nabi terakhir," kata Wayan yang juga mahasiswa STIE Nobel Indonesia Makassar itu. (sn)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: