logo
×

Senin, 03 April 2017

Cerdas! Sandi Batal Hadiri Debat di Kompas TV, Ternyata Ini Alasannya

Cerdas! Sandi Batal Hadiri Debat di Kompas TV, Ternyata Ini Alasannya

IDNUSA, JAKARTA - Sandiaga Uno batal menghadiri acara debat cawagub DKI Jakarta yang diselenggarakan salah satu stasiun TV swasta di tanah air. Hal itu disampaikan Konsultan politik pasangan calon nomor urut tiga, Eep Saefullah Fatah.

Penolakan hadir tersebut lantaran permintaan dari pihak media center Anies-Sandi belum ditanggapi oleh Kompas TV selaku pihak penyelenggara.

"Kami meminta agar formatnya bukan debat antar cawagub tetapi talkshow yang lebih casual dengan mengadirkan cawagub sebagai narasumber, dan audiencesnya kita batasi hanya 30-50 undangan khusus saja. Dengan format ini maka kita bisa minimalisasi ekses emosional dari acara Rosi ke penonton di berbagai pelosok Jakarta dan kita jaga sehinggga acara Rosi lebih fokus ke soal pertukaran dan perluasan gagasan," ujar Eep melalui keterangan tertulis Eep yang diterima Arah.com, Minggu (2/4),

"Hingga saat ini, saya belum mendapatkan konfirmasi kesediaan Kompas TV untuk menyesuaikan format seperti yang kami harapkan. Oleh karena itu, dengan amat sangat menyesal, saya atas nama tim Paslon Nomor Urut 3 ingin mengabari Rosi dan seluruh jajaran Kompas TV yang menyiapkan acara Rosi ini bahwa Bang Sandi tidak bisa berpartisipasi dalam acara Rosi."

Ia melanjutkan, alasan yang dikemukaan tentu akan diterima oleh pihak penyelenggara. Ia pun turut meminta maaf kepada Rossiana Silalahi.

"Saya sangat yakin Rosi dan Kompas TV sependapat dengan kami mengenai amat sangat diperlukannya sikap konstruktif seperti yang saya urai di atas. Karena itu saya yakin Rosi bisa memahami dan menerima dengan baik segenap ihwal yang saya sampaikan melalui komunikasi kali ini," pungkasnya. (ar)

Baca Selengkapnya: Klarifikasi resmi dari Timses Anies-Sandi perihal tidak datangnya dalam debat yang diselenggarakan Kompas TV

Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: