
IDNUSA, MAKASSAR - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta para prajuritnya menjauhi penyalahgunaan narkoba dan tindakan korupsi. Keterlibatan prajurit terhadap kejahatan narkoba dan korupsi dinilainya sebagai bentuk penghianatan terhadap TNI dan Negara.
“TNI saat ini telah bekerja sama dengan berbagai instansi dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba dan tindak pidana korupsi di lingkungan TNI,” kata Gatot saat memberi pengarahan pada 1.500 personel TNI bertempat di Landasan Udara Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan Mabes TNI, Jumat, 28 April 2017.
Khusus soal korupsi, Gatot sebelumnya menugaskan sebanyak 50 perwira dari Pusat Operasi Militer TNI untuk mengikuti Penataran dan Pelatihan Aparat Penegak Hukum yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sejumlah kerja sama pun dijalin TNI dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan institusi terkait dalam rangka perang terhadap korupsi.
Menurut dia, Indonesia sedang menghadapi kompetisi global di mana setiap negara terlibat dalam persaingan. Hal itu, kata dia, bercabang menjadi perseteruan antara manusia yang tak mengenal batas, termasuk dalam kasus korupsi.
“Kejahatan korupsi saat ini sudah semakin canggih, dan perlu diingat bahwa setiap kejahatan pasti mencari tempat yang aman untuk berlindung,” tutur Gatot.
Meskipun begitu, dia mengapresiasi jajaran aparat penegak hukum TNI, karena telah berhasil menunjukkan kredibilitas, kinerja dan kepercayaan publik terhadap TNI.
“Saya berterima kasih atas kinerja saudara-saudara sekalian di bidang hukum, baik penyidik, Oditur, hakim dan POM TNI, kalian telah menunjukkan kinerja terbaik bagi TNI. Saya bangga dan punya harapan yang sangat tinggi terhadap penegakan hukum di TNI,” kata dia. (tp)