IDNUSA, JAKARTA - Ketua Umum Gp Ansor Yaqut Cholil Qoumas membantah adanya penyerangan terhadap rumah ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Buya Abdul Majid. Penyerangan tersebut, merupakan bentuk fitnah dan adu domba.
Ia mengatakan berdasarkan klarifikasi yang disampaikan Ketua PW Ansor Riau yang berada di lokasi saat peristiwa tersebut terjadi semalam, justru FPI -lah yang memulai dengan mengepung rumah cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Wahab Chasbullah bernama Ita Rahmawati.
Ia menuturkan, kejadian bermula saat sekitar pukul 1 dini hari usai rapat pleno Konbes di markas PP Ansor, pihaknya mendapatkan laporan bahwa rumah cucu perempuan KH Wahab Chasbullah, salah satu pendiri NU dan juga Pahlawan Nasional, dikepung oleh gerombolan orang tak dikenal.
“Patut diduga dari atribut-atribut yang dipakai berasal dari FPI,” ujar dia, melalui siaran pers yang diterima, Selasa (18/4).
Ia mengatakan berdasarkan laporan tersebut, dibawah koordinasi komandan Banser Riau, Ibadullah serta didampingi oleh aparat Kepolisian melakukan pengawalan dan pendampingan cucu perempuan KH Wahab Chasbullah tersebut.
Ita sendiri juga tercatat sebagai Koordinator Wilayah Relawan Nusantara (Rela-NU) DKI Jakarta, organisasi yang menyatakan diri untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) pada putaran kedua Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 19 April 2017.
Mereka mengaku mengevakusai cucu KH Wahab ke Kantor Polres Jakarta Pusat untuk menghindarkan diri dari intimidasi dan hal-hal yang tak diinginkan, khususnya pasca adanya informasi cucu tersebut membagi sembako sejak kemarin sore.
Ia menuturkan, saat pengawalan itulah anggota Banser tidak ada yang menyadari dan mengetahui bahwa di dekat lokasi tersebut ada markas atau rumah Ketua FPI Jakarta.
“Justru sebaliknya, sahabat-sahabat Banser diserang membabi buta dengan lemparan batu dan lain-lainnya, hingga akhirnya cucu perempuan KH Wahab Chasbullah dan sahabat-sahabat Banser yang mengawal beliau justru terpaksa terperangkap di dalam salah satu rumah di Gang Kramat Lontar tersebut selama kurang lebih satu jam,” kata dia.
Atas tersebut, ia mengintruksikan siaga satu komando kepada seluruh anggota Banser.
“Kader maupun pengurus Ansor dan Banser untuk siaga satu komando, tetap mencintai republik ini, mengawal Pancasila dan kebhinnekaan,” tutup dia.
Sebelumnya Polda Metro Jaya juga membantah adanya penyerangan terhadap rumah Ketua FPI DKI Jakarta, Buya Abdul Majid. (akt)