IDNUSA, JAKARTA - Ada-ada saja rupanya geliat politik menjelang pemungutan suara Pilkada DKI besok. Setelah 'hujan' sembako, kini warga memergoki brosur fitnah yang ditujukan kepada Paslon Anies Baswedan-Sandiaga Uno di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Menurut penuturan salah satu warga Mampang Prapatan, Firdaus menceritakan kejadian itu, berawal pada saat salat subuh ada tiga orang mencurigakan berdiri di jalan Mampang Prapatan XIV dekat Masjid Baiturrahim.
Setelah ditanya oleh warga yang hendak beribadah ke masjid, mereka mengaku sedang mencari temannya.
"Kejadian awalnya, subuh tuh ada 3 orang mencurigakan di dekat masjid kemudian ditegor ngapain katanya nyari temen," ujar Firdaus di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017).
Tak berselang lama, ada mobil box yang diduga telah ditunggu oleh ketiga orang tersebut, dan menurunkan barang berbentuk dus. Akan tetapi, warga lebih memilih pergi ke masjid untuk menunaikan salat subuh.
"Subuh itu ada mobil box yang ditungguin 3 orang itu datang nurunin barang, tapi warga lagi salat subuh. Kata salah satu jamaah yang memergoki oknum itu ada 19 kardus ngasih tau kita, tapi kita sedang salat," terangnya.
Setelah selesai salat, karena penasaran, ia bersama-sama warga yang lain mengecek isi dus mencurigakan tersebut. Namun, dus yang awalnya berjumlah 19 tersebut menjadi hanya tinggal 7 dus.
Kemudian, dua orang yang bernama Argha Syifa (25) warga Sawangan Depok dan Arif Nugraha (31) warga Jagakarsa Jaksel tiba di lokasi dus tersebut.
"Setelah selesai salat kita ngecek tinggal 7 dus berarti 12 dus sudah tersebar. Waktu digeledah dua orang ini datang sebenarnya kita kasian, kayaknya gojek disuruh ambil barang anter kesini palingan," tukasnya.
Kini yang bersangkutan telah diserahkan kepada pihak yang berwenang yaitu Polsek Mampang. Hingga kini Polsek Mampang belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian tersebut.
Isi di brosur tersebut, berisikan penjelasan mengenai mengapa Anies Baswedan dipecat Presiden Joko Widodo dari jabatan Menteri Pendidikan Nasional. Di brosur itu juga dituliskan, Anies Baswedan tidak layak memimpin. (ok)