IDNUSA, JAKARTA - Jelang hari pemungutan suara Pilkada DKI 2017 putaran kedua pada 19 April, KPU DKI Jakarta sedianya menggelar debat kandidat yang diikuti pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi pada 12 April 2017 mendatang.
Namun di luar debat resmi yang digelar KPU DKI, ada sejumlah acara serupa yang digelar lembaga lain. Antara lain oleh Metro TV pada Senin 27 Maret 2017, dan menyusul Kompas TV menggelar acara serupa yang diikuti pasanga cagub-cawagub pada Minggu 2 April 2017.
Namun acara tersebut batal digelar, karena pasangan calon Anies-Sandi batal hadir atas pertimbangan tertentu.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni mempertanyakan pembatalan tersebut. "Sebagian menduga mungkin Anies dan juga Sandi 'trauma' dengan debat terakhir di Metro TV di mana Ahok berhasil memperlihatkan pengetahuannya akan kompleksitas problematika Jakarta," katanya melalui keterangan pers yang diterima arah.com, Minggu (2/4).
Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu juga menyebut, dalam debat terdahulu Anies kelihatan gagal memepergunakan debat itu untuk memperlihatkan program-program. "Bahkan Anies mempergunakan semua segmen untuk menyerang Ahok secara pribadi," ujarnya.
Lebih jauh, Toni menantang pasangan calon nomor urut 3 tersebut untuk tampil berdebat dengan Ahok-Djarot, di luar acara serupa yang digelar KPU DKI. "Kami berharapa Anies dan Sandi bersedia berdebat dengan Ahok-Djarot pada kesempatan lain sebelum debat KPU tanggal 14 April 2017."
Dia berdalih, semakin banyak debat semakin bagus, sebagai cara mendidik rakyat agar tidak terpaku pada isu SARA.