logo
×

Minggu, 02 April 2017

Anggota DPD Ini Kritik Keras Penangkapan Ulama

Anggota DPD Ini Kritik Keras Penangkapan Ulama

IDNUSA, JAKARTA -  Anggota DPD Fahira Idris mengkritik keras penangkapan Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath  dan beberapa aktivis mahasiswa, yang dituding akan melakukan makar pada 'Aksi 313'.

Tidak jelasnya informasi Polda Metro Jaya secara tuntas dan komprehensif kepada publik soal penangkapan tersebut, jelas Fahira, menunjukkan bahwa Polisi tidak punya tanggung jawab moral dan konstitusional kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Tidak ada informasi yang komprehensif terkait penangkapan ini menunjukkan polisi tidak profesional. Saya sangat sayangkan kondisi ini," kata Fahira kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (2/4/2017).

Terlebih, tegas Fahira, pihak Polda Metro Jaya telah membantah informasi penangkapan aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menambah panjang sikap tidak profesional tersebut.

Maka itu, Fahira meminta Polda Metro Jaya memberikan penjelasan secara rinci mengenai penangkapan ulama dan aktivis mahasiswa yang terjadi menjelang Aksi 313.

"Polisi jangan sampai menjadi sumber kegaduhan baru. Ini kan jadi simpang siur, bisa kacau kalau pola komunikasi kepolisian seperti ini," pungkasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya memutuskan menahan Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath. Salah satu alasan penahanan penggerak 'Aksi 313' itu agar tidak melarikan diri.

Muhammad Al Khaththath ditahan terkait dugaan pemufakatan makar.

"Karena alasan yang pertama bahwa untuk tidak melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan mengulangi lagi perbuatannya. Jadi kita tahan 20 hari ke depan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2017). (ts)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: