IDNUSA, JAKARTA - Satu lagi kebohongan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terbongkar. Terjadi pada menit ke 4.22 (lihat video), Ahok berniat menyombongkan dirinya terkait salah satu karakter kepemimpinannya. Malangnya, beberapa bukti valid dan terkonfirmasi justru berkata sebaliknya.
Ahok menegaskan bahwa dalam memimpin, dirinya tidaklah memihak kepada semua. Pelaku korupsi dan yang berlaku tidak baik, menurutnya, mustahil dia rangkul.
“Merangkul semua? Gak bisa. Kalau dia korup ya gak bisa saya ladenin. Kalau dia gak bener ya pasti gak saya rangkul.” kata Ahok dala acara Mata Najwa Eksklusif Babak Final Pilkada Jakarta, Senin (27/3/17) malam.
Video bisa disaksikan di Mata Najwa Eksklusif Babak Final Pilkada Jakarta (3).
Ahok menyatakan tidak akan meladenin orang yang korup. Dia juga menyampaikan tidak akan merangkul orang yang tidak benar.
Faktanya, ada dua sosok pendukung Ahok yang diindikasi terlibat dalam skandal korupsi KTP elektronik. Dua orang tersebut bukan hanya tegas mendukung Ahok sejak awal dalam bursa Pilkada Jakarta tahun 2017, tetapi juga menjadi pendukung utama dan masuk dalam jajaran elit.
Ialah Ketua DPR RI yang juga Ketua Umum Parta Golkar Setya Novanto yang namanya dicatut sebagai penerima dana dalam megakorupsi e-KTP bahkan sudah mendapatkan pencekalan bepergian ke luar negeri.
Setya Novanto, pendukung Ahok, dicekal ke luar negeri oleh KPK |
Selain Setya Novanto, ada Miryam S Haryani. Wanita yang merupakan politisi Partai Hanura ini bukan hanya pendukung biasa, tetapi masuk jajaran elit tim sukses Ahok-Djarot bahkan termasuk founder Gadis Ahok.
Miryam sudah dinyatakan oleh KPK sebagai tersangka korupsi e-KTP.
Miryam S Haryani, founder Gadis Ahok, tersangka korupsi e-KTP |
Jadi, benarkah Ahok tidak memihak dan merangkul para pelaku korupsi dan orang yang tidak baik? (tb)