logo
×

Minggu, 19 Maret 2017

Putaran Kedua Pilgub Marak Serangan Fisik

Putaran Kedua Pilgub Marak Serangan Fisik
Ilustrasi

IDNUSA - 30 hari jelang pemungutan suara di Pilkada DKI putaran kedua akan dipenuhi saling serang antar kedua pasang calon.

Pengamat politik Pangi Syawri Chaniago mencermati serangan itu bukan lagi soal adu gagasan.

"Melainkan serangan pribadi atau fisik yang dimiliki calon. Marak isu karakter orang dan SARA. Sudah tidak lagi pada level gagasan," kata Pangi kepada wartawan, Minggu (19/3).

Pangi mencontohkan, pemasangan spanduk yang bernada provokatif ikut meramaikan situasi politik jelang putaran kedua Pilkada DKI. Hal tersebut dinilai sebagai cara instan untuk mempengaruhi opini publik.

"Ini bukan lagi serangan pakai gagasan. Tapi isu agama. Bisa saja dipakai untuk saling menjatuhkan," tuturnya.

Pangi menambahkan, Indonesia merupakan negara yang berazaskan Pancasila. Artinya, semua orang berhak menjadi pemimpin tanpa memandang suku dan agamanya. Sehingga, cara-cara menjatuhkan lawan politik dengan isu sara, tidak relevan diterapkan.

"Semua orang berhak menjadi pemimpin. Terlepas itu apa ajaran agamanya," pungkas dosen Fisipol UIN itu.

Pilkada DKI putaran kedua dijadwalkan berlangsung 19 April mendatang.

Dua kandidat yang lolos putaran kedua yakni pasangan calon petahanan Gubernur dan Wagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno. (rm)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: