DPC Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), menyikapi pengeroyokan Iwan di Kelurahan Kalianyar, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Rabu (15/3). |
"Iwan ini panggilannya Iwan Batak, dia adalah pengurus Ranting Pospera Jakarta Barat ranting wilayah Tambora, khususnya di Kalianyar itu," ujar Supriadi saat dikonfirmasi Republika.co.id, Rabu (15/3). Pospera sendiri adalah ormas pendukung pemenangan Ahok-Djarot.
Terkait kasus ini, kata Supriadi, pihaknya pun telah mengeluarkan pernyataan sikap yang dikeluarkan DPC Pospera Jakarta Barat. Dalam salah satu pernyataan sikapnya, ia menyebut bahwa pengeyorokan tersebut terjadi lantaran banyak tersebar isu SARA. (Kronologi Lengkap Pengeroyokan Iwan).
"Penganiayaan, pengeroyokan serta penyerbuan rumah pendukung Basuki Djarot, saudara Iwan, merupakan buah dari tersebarnya kebencian SARA akibat maraknya spanduk-spanduk provokasi dan penyebaran kebencian yang merata di seluruh wilayah Jakarta," kata dia.
Akibat pengeroyokan tersebut, kata Supriadi, Iwan Batak saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit dan harus diinfus. "Korban masih dirawat di rumah sakit umum daerah Tarakan, Jakarta Pusat," kata Supriyadi.
Supriyadi pun meminta agar polisi mengusut kasus tersebut dan menangkap kedua pelaku yang saat ini masih dalam pencarian. "Agar polisi mengusut tuntas pengeroyokan, penganiayaan berencana," jelasnya.
Sebelumnya, Kapolsek Tambora, Muhammad Syafi'i mengatakan, Iwan bersama temannya Kabor dan Gleng menenggak minuman keras jenis vodka dan selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Iwan kemudian melintas di depan rumah warga bernama Nena Zaenab (58) dan berteriak "Hidup Ahok". Suara Iwan yang kencang membuat Zaenab kaget dan sepontan mengucap "Bangsat Loe".
"Korban (Iwan) menimpali dengan ucapan Loe yang bangsat dan didengar pelaku Idam Topan, anak ibu Zaenab," Syafi'i menjelaskan lewat keterangan tertulis, Rabu (15/3).
Tak terima ibunya dihina seperti itu, pria berusia 30 tahun itu pun mengejar Iwan bersama kedua temannya, Rubi Pegy (26) dan Angga (23) yang berada di lokasi, kemudian bersama-sama memukuli Iwan. "Antara pelaku dan korban sebelumnya saling ejek dengan menyebut korban pemilih kafir dan dibalas loe yang kafir," kata dia.
Perkelahian itu dapat dipisahkan oleh warga. Namun para pelaku masih belum puas, sehingga mereka mencari Iwan. Sekitar pukul 23.15 WIB, para pelaku menemukan Iwan dan memukuli Iwan hingga mengalami luka.