IDNUSA - Saefudin, Pemilik rumah tempat digelarnya pengajian Majelis Talim Annisa mengatakan, jika puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) sempat mendatangi rumahnya, pada Minggu Malam (19/3).
Puluhan anggota FPI datang pada pukul 24.00 WIB dan meminta acara tersebut dibatalkan lantaran akan hadirnya Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"50 orang datang FPI. Minta supaya acara ini tidak diteruskan ya kita gak bisa," katanya di RT 07 RW 07, kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).
Dari pantauan arah.com sejumlah aparat kepolisian terlihat menjaga tempat pengajian sebelum Djarot hadir. Menurut Saefudin terdapat 30 anggota kepolisian yang sudah bersiaga ditambah dengan 40 banser NU.
Saefudin juga mengatakan acara pengajian digelar tersebut lantaran istrinya bernama Ita dekat dengan Djarot.
"Bu Ita tuan rumah dekat dengan Pak Djarot," ucapnya.
Keterangan berbeda disampaikan oleh koordinator relawan NU RT 02 RW 07, Ani mengatakan bahwa sebelumnya tidak ada rencana Djarot akan hadir pada acara pengajian tersebut.
"Emang kita acara dadakan majelis talim dan kita gak ada rencana pak Djarot dateng. Dadakan. Dia dateng aja kesini," kata Ani.
Lebih lanjut ia mengatakan warga yang melakukan penolakan bukan warga RT 07 RW 07 tempat diselenggarakan pengajian tersebut, melainkan warga RT 10 RW 7.
"Warga gak ada yang nolak, malah membeleduk hampir 600 lebih. Gak ada penolakan, tenang-tenang aja. (Itu yang menolak) RT 10 mungkin ya, mungkin. Pengajian kita rutin tiap senin. Gak ada bagi-bagi sembako," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan belasan orang menolak kehadiran Djarot di acara pengajian Majelis Talim Annisa yang diselenggarakan siang ini. Mereka menolak karena Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang merupakan pasangan calon Djarot telah menistakan agama. (ar)