logo
×

Minggu, 19 Maret 2017

Netral Jadi Gaya Politik Aman Demokrat di Pilpres 2014 & Pilgub 2017

Netral Jadi Gaya Politik Aman Demokrat di Pilpres 2014 & Pilgub 2017

IDNUSA - Pasca tumbangya Agus Harimurti Yudhoyono- Sylviana Murni di putaran pertama Pilgub DKI, sejumlah relawan pasangan calon nomor urut 1 itu ada yang mendeklarasikan dukungan ke Ahok- Djarot dan Anies-Sandiaga. Hal itu juga dilakukan sejumlah elite Partai Demokrat.

Namun, kemana arah dukungan Agus-Sylvi dan Partai Demokrat di putaran kedua masih menjadi misteri. Beberapa waktu setelah Agus-Sylvi dinyatakan tak lolos putaran dua oleh KPU DKI, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarif Hasan menyatakan sikap politik Partai Demokrat untuk putaran dua Pilgub DKI akan ditentukan oleh Agus.

Teka-teki itu pun akhirnya terpecahkan. Pada acara 'Thank You Gathering' atau malam terima kasih untuk para relawan dan tim sukses di Ballroom Jakarta Theatre, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (15/3) malam lalu, Agus dengan tegas mengumumkan kemana dukungan akan diberikan.

Namun bukan ke Ahok-Djarot atau pun ke Anies-Sandiaga dukungan diberikan. Agus justru memutuskan bersikap netral di putaran kedua Pilgub DKI.

Agus mengaku misinya sudah selesai saat dinyatakan kalah oleh KPU DKI Jakarta. Dia mengaku tak punya otoritas apa pun untuk mengarahkan seseorang memilih Ahok atau Anies.

"Saya tentu punya pilihan tapi Bapak Ibu punya pilihan masing-masing. Oleh karena itu tentu kurang bijak jika saya katakan saya ingin membawa pemilih Agus-Sylvi untuk mendukung antara nomor dua atau tiga karena itu adalah hak individu," kata Agus dalam pidatonya.

Agus berharap putaran kedua berjalan baik dan lancar. Dia hanya berharap pendukungnya untuk membantu kelancaran pelaksanaan Pilgub DKI.

"Saya berpesan tolong tetaplah pegang prinsip nilai demokrasi yang baik dan benar. Kalau bapak ibu bisa melakukan itu, justru kita bisa membawa nilai baik itu untuk masyarakat lainnya," kata Agus.

Sikap netral dalam kontestasi politik bukan kali ini saja dilakukan oleh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Pada Pilpres 2014 lalu, partai berlambang Mercy itu juga memilih bersikap netral, alias tak mendukung Prabowo-Hatta atau pun Jokowi-JK.

Hal ini disampaikan langsung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam penutupan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 18 Mei 2014.

"Preferensi Partai Demokrat dalam Rapimnas adalah tidak berpihak. Dalam arti, tidak bergabung dalam partai mana pun, baik kubu Jokowi dan Prabowo," kata SBY dalam jumpa pers.

Meski memilih bersikap netral, SBY menegaskan bahwa kader Partai Demokrat tidak akan melakukan golput pada saat Pilpres.

"Pilihan ini tidak berarti pilihan kader akan menjadi golput dalam pilpres. Para kader Partai Demokrat akan memberikan suara kepada capres yang memiliki platform, misi, dan visi yang segaris dengan Partai Demokrat," ujar dia.

SBY menilai, sikap netral lebih mulia dan terhormat sehingga Partai Demokrat bisa bersikap mandiri dan tak perlu meminta-minta untuk kekuasaan.

"Jika Partai Demokrat tidak di pemerintahan, justru bisa secara sungguh-sungguh melaksanakan pembenahan diri kader, dan sekaligus memberikan kritik dari masyarakat luas," kata SBY saat itu.

Namun, beberapa waktu kemudian pilihan netral tersebut berubah. Partai Demokrat akhirnya menjatuhkan pilihan mendukung Prabowo-Hatta.

"Memutuskan dan menginstruksikan kepada seluruh pimpinan DPD PD, pimpinan DPC DPAC, kader, simpatisan termasuk organisasi sayap agar memberi dukungan penuh kepada Prabowo-Hatta," kata Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, di kantor DPP Partai Demokrat, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (30/6).

"Partai Demokrat akan mendukung capres cawapres yang memiliki visi-misi yang segaris dengan Partai Demokrat," tambahnya.

Syarief mengatakan pernyataan politik Partai Demokrat per 20 Mei 2014 antara lain bahwa Partai Demokrat akan menentukan sikap setelah mengamati dan mempelajari visi-misi pra capres dan cawapres.

"Dan capres cawapres yang melanjutkan program SBY. Pada saatnya PD akan menentukan kemana suara akan diberikan," katanya. (mdk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: