IDNUSA - Jika berkunjung ke Semarang jangan lupa mampir ke masjid unik dan nyleneh ini. Disebutnya "Masjid Kapal Bahtera Nabi Nuh". Ya, disebut masjid kapal karena bentuknya seperti kapal. Persisnya menggambarkan kapal Bahtera Nabi Nuh yang menyelamatkan umatnya saat negerinya diterjang banjir bandang.
Masjid unik ini berada di kampung pinggiran Semarang wilayah Barat. Tepatnya di Jln Kyai Padak RT 5/RW 5, Kelurahan Podorejo kecamatan Ngaliyan kota Semarang, Jawa Tengah. Sekitar 15 kilometer dari bandara A Yani. Dari bundaran Kalibanteng ke arah barat melewati UIN Semarang menuju BSB belok ke kanan. Di kampung dekat hutan itulah seorang kyai bernama Achmad membangun masjid unik ini seluas 2.500 meter persegi. Bentuknya mirip kapal memanjang berlantai tiga. Karena keunikanya, masjid ini langsung viral di media sosial. Orang orang mengunjunginya. "Masjid Kapal" ini dibangun berlantai tiga. Lantai pertama ruang pertemuan, lantai dua untuk masjid, dan lantai tiga untuk aktifitas mengajar dan balai kerja.
Husein, orang yang dipercaya mengawasi proyek masjid menjelaskan pemilik masjid Kyai Achmad memang punya mimpi membuat masjid mirip kapal Nabi Nuh. "Jadi sambil mengingat sejarah, untuk kembali mengajak mengingat Tuhan, maka dibuatlah masjid ini. Proses pembangunan sudah 90 persen," katanya. Pesan Kyai Achmad jika masjid sudah jadi bisa dimanfaatkan warga secara gratis untuk pertemuan, hajatan, atau resepsi pernikahan. Kyai Achmad merupakan ulama Semarang yang juga seorang guru agama. Masjid seuas 2.500 m2 itu dibangun laiknya perahu dengan panjang 50 m, lebar 17 m, dan tinggi 14 meter. Memiliki bentuk kapal besar lengkap dengan jendela berbentuk bulat, puritan, haluan, dan asesoris kapal lainya. Masjid ini akan dinamai As Safinatun Najah oleh pemiliknya. Nanti akan ada bangunan klinik di sebelah kiri, dan asrama putri di belakang. Selama pengerjaan telah melibatkan 40 tukang, dan sudah berlangsung1,5 tahun. Bahan bangunan batu bata dengan total biaya sudah Rp 5,5 miliyar.
"Jadi nanti bangunan kapal memiliki enam pintu utama di samping kanan dan kiri dan memiliki 74 bendera berbentuk bulat, digambar oleh seorang arsitek," katanya.
Asesoris lainnya akan dibangun kolam air di pinggir bangunan agar benar-benar nampak seperti di lautan. Karena keunikannya, Husein tak menampik jika kedepan tempat ini menjadi sebuah destinasi wisata religi. Sekarang saja meski belum sepenuhnya jadi sudah banyak warga yang datang untuk melihat dan berfoto selfie. Jika memang menjadi wisata religi, pihaknya berharap ada perbaikan jalan menuju Podorejo. Karena akses jalan yang ada saat ini masih sangat sempit.
Keunikan lain masjid ini berada ditengah area hutan dan sawah menjadi oase tersendiri bagi pengunjung. Rubai (55), pengunjung dari Jatingaleh Semarang mengaku penasaran dengan masjid kapal besar yang ada di pelosok hutan. Dia kagum dan bangga, konsep anti mainstream membuat desain masjid bisa diterapkan dan malah disukai banyak orang. "Tiga lantai semua bagus arsiteknya, semoga Islam bisa berkembang disini dengan bagus," ujarnya.Widya Sari (19), mahasiswi salah satu akademi kesehatan di Semarang juga mendatangi masjid kapal ini karena penasaran. Bersama lima kawannya langsung berfoto selfie mengabadikan momen berkunjungnya. Baginya berfoto selfi menjadi wajib sebagai bukti dia pernah berkunjung. "Tahunya dari Instagram dan kawan-kawan, jadi ya jangan kalah juga berfoto-foto disini," tukasnya.
Kabid Pembinaan Industri Pariwisata Kota Semarang Giarsito Sapto menyambut baik berdirinya masjid ini. Karena keunikanya dia optimis akan menjadi daya tarik wisata religi masyarakat. "Pemkot memang akan mengembangkan wisata religi. Ini obyek yang unik," ujarnya.
Menpar Arief Yahya mengatakan destinasi baru itu tentu bisa bersambut dengan pelaksanaan Semarang Great Sale 2017, yang bakal kick off pada 7 April sampai 7 Mei 2017. Sambil terbang ke Semarang, belanja dan berkunjung ke destinasi yang cukup unik ini. "Silakan berwisata belanja, wisata kuliner, sekaligus wisata ziarah di destinasi menarik di Kota Lumpia," sebut Menteri Arief.
Mantan Dirut PT Telkom ini juga meminta kepada masyarakat yang berwisata, untuk berfoto dan mengupload gambar-gambar fotonya di media sosial. "Setiap wisatawan, baik mancanegara maupun nusantara, pasti punya sensasi dan pengalaman. Silakan berbagi pengalaman sembari eksis di media sosial," ungkap Arief Yahya. (ip)