Kompol Hidayat yang pilih jualan kopi daripada makriba (Brilio.net). ©2017 Otonomi.co.id |
IDNUSA, TOJO UNA-UNA - Selama ini banyak masyarakat yang salah kaprah terhadap polisi. Beberapa dari masyarakat berpikir bahwa selama ini polisi memanfaatkan kedudukannya demi mendapatkan uang. Padahal tidak semua polisi seperti itu, masih banyak polisi jujur dan memilih mendapatkan uang halal dengan menjalankan bisnis.
Seperti yang dilakukan oleh Wakapolres Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah Komisaris Hidayat ini. Ia mengaku memang sudah memiliki jiwa wirausaha sejak lama. Oleh sebab itu, dia membuka warung kopi. Tak hanya itu, polisi yang sederhana ini juga melayani sendiri pembelinya saat tak bertugas.
Dilansir dari Brilio.net, Kamis 30 Maret 2017, tidak hanya kesederhanaannya saja yang diajarkan kepada bawahannya. Lulusan Akpol Semarang tahun 2000 itu pun juga sadar bahaya riba yang dilarang oleh agama.
"Jabatan saya sebagai Wakapolres harus saya jadikan syiar juga. Hampir semua anggota saya mengajukan kredit dengan agunan SK-nya, dan harus ada persetujuan 5 orang, dari Kasatfung, Kasikeu, Kasipropam, Kabagsumda, dan Wakapolres. Semua menyetujui kecuali saya," ujarnya.
Semua itu dilakukan karena dia tidak mau anggota kepolisian terjebak gaya hidup kredit. Sehingga gaji yang mereka terima tiap bulan hanya untuk bayar cicilan. Menurut Hidayat, hal itulah yang akan membuat mereka gampang tergoda rezeki yang tidak halal.
Ia ingin mengajarkan kepada bawahannya, bahwa memiliki kedudukan tidak harus bermewah-mewahan. Karena dengan hidup sederhana saja juga bisa mendapatkan rezeki yang halal.