IDNUSA, JAKARTA - Lima pembicara dihadirkan dalam diskusi "Makin Ketat di Putaran Kedua: Kok Masih Main SARA?" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/3).
Antara lain, pengamat politik Arbi Sanit, Direktur Lembaga Survei dan Kebijakan Publik Usep Ahyar, pengamat politik Arbi Sanit, Ketua Nurcholish Madjid Society Wahyuni Nafis, peneliti LIPI, Amin Mudzakir dan pengamat politik Ray Rangkuti.
Namun, dalam pembahasan diskusi, kelima pembicara hanya membahas sisi positif pasangan calon petahana Gubernur dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Serta, sejumlah pembelaan lainnya terkait terdakwa perkara pebodaan agama tersebut.
"Pemilih Ahok itu (orang-orang) rasional, pemilih Anies itu emosional," kata Ray dalam pemaparannya.
Begitu juga dengan Usep, yang mengatakan karakter pemilih Ahok yang lebih memandang kinerja Gubernur DKI non aktif itu. Dibandingkan pemilih Anies
"Pemilih anies lebih (ke faktor) agama, kalau (pemilih) Ahok lebih ke visi misi," urainya.
Arbi pun tidak jauh berbeda dengan tiga narasumber lainnya. Bahkan, Arbi sempat membahas ancaman ISIS hingga potensi terbentuknya negara Teroris, jika demo berkedok agama terus dipolitisir.
"Jangan masukkan agama dan politik. Kalau saya lebih dukung sekuler," timpalnya. (rm)