logo
×

Sabtu, 18 Maret 2017

Cerita Pilu di Balik Pria yang Gantung Diri Live di Facebook

Cerita Pilu di Balik Pria yang Gantung Diri Live di Facebook
Pahinggar Indrawan, 36, yang menyiarkan aksi bunuhnya diri live di facebook. (Youtube)
IDNUSA - Akhir Oktober 2016, seorang pria bernama Roengkhetkan Saharat asal Thailand memicu kehebohan saat mengakhiri hidup dengan menembak kepala sendiri. Aksi nekat pria 22 tahun itu disiarkannya secara live di Facebook. Kemarin hal serupa terjadi di Jakarta.

Aksi bunuh diri itu dilakukan Pahinggar Indrawan, 36, yang tinggal di Jalan Kemenyan Nomor 5, Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dua video merekam saat-saat menjelang bunuh diri itu. Keduanya berisi curhat tentang kondisi rumah tangganya. Total durasi video 1 jam 45 menit 5 detik.

Kapolsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kompol Prayitno mengungkapkan kronologi insiden tersebut. Menurut dia, Pahinggar nekat mengakhiri hidup lantaran terbakar api cemburu kepada istrinya, Dina Febriyanti, 33.

Diduga, si istri dekat dengan seorang pria. Prahara rumah tangga pria kelahiran Kota Solo, Jawa Tengah, itu sempat memicu cekcok pada Jumat dini hari. "Sekitar pukul 04.00, keduanya sempat bertengkar," ujarnya kemarin (17/3).

Tidak menemukan solusi, sekitar pukul 8.00, keduanya memutuskan mencari solusi dengan mendatangi Muhammad Shidiq, ketua RT setempat. Berdasar kesaksian Shidiq, amarah Pahinggar dan Dina bisa diredam pagi itu. Namun, rupanya Pahinggar masih menyimpan perselisihan tersebut di dalam hati. Pukul 13.00, anak kedua Pahinggar, Adinda Ayu Zahra, 15, mendatangi rumah Shidiq. Adinda menceritakan kondisi ayahnya yang terus murung.

Keduanya lantas kembali ke rumah. Namun, sesampai di rumah, Shidiq dan Adinda dikejutkan dengan kondisi Pahinggar yang telah menggantung. Dia berada di ruang tamu. Saat kejadian, sang istri tidak ada di rumah. Hanya ada Adinda dan korban. "Pak RT dan si anak langsung melapor ke Polsek Jagakarsa," kata Prayitno.

Lalu, Pahinggar dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Jakarta Selatan. Menurut Prayitno, berdasar penyelidikan awal, polisi tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan. "Namun, nanti didalami kembali dalam penyidikan. Kami akan segera memeriksa saksi-saksi," katanya.

Di TKP, polisi mengamankan tambang biru dengan panjang sekitar 10 meter serta handphone (HP) merek Oppo tipe A 37F warna gold. Diduga, HP tersebut digunakan untuk merekam detik-detik sebelum Pahinggar mengembuskan nyawa terakhir.

Video bunuh diri itu kemarin langsung viral dan menyebar luas di masyarakat, termasuk di YouTube. Menanggapi hal tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan meminta publik untuk tidak menyebarkan video aksi tersebut. "Konten seperti itu tidak boleh disebar," ujarnya. (jpg)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: