IDNUSA - Kabar tak sedap muncul di saat kampanye putaran dua Pilgub DKI berlangsung sepekan.
Kabarnya, orang-orang yang punya hubungan dekat dengan salah satu calon gubernur mengiming-imingi ulama dan tokoh masyarakat dengan duit Rp 7 miliar.
"Informasi yang beredar seperti itu," kata pengamat kebijakan publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah, di Jakarta, Rabu (15/3).
Dia mengira, tanda-tanda kekalahan dalam pencoblosan putaran kedua 19 April 2017 membuat si cagub panik. Si cagub sadar opini besar yang membuat kalah adalah opini yang mengidentikkan dirinya anti Islam.
Dengan mengguyur ulama atau tokoh masyarakat dengan nominal rupiah gila-gilaan, diharapkan bisa membantu mempengaruhi pilihan warga di bilik suara nanti.
"Sepertinya mereka lupa bahwa materi tidak bisa membeli begitu saja akidah dan keimanan seluruh umat muslim," ujar Amir. (rm)