IDNUSA - Beberapa waktu lalu, media sosial dibuat heboh dengan munculnya tantangan yang disebut Skip Challenge.
Dalam tantangan ini, orang diharuskan menekan dada sehingga menghambat pernapasan.
Akibat challenge ini, orang bisa kehabisan napas, kejang-kejang, hingga pingsan.
Tak hanya itu, tantangan ini juga menuai kecaman karena bisa dianggap mengancam nyawa.
Anehnya, banyak sekali orang-orang, terutama remaja, yang malah melakukan aksi ini sebagai kegiatan seru.
Usia demam Skip Challenge mereda, kini muncul tantangan yang tak kalah ekstremnya.
Tantangan ini disebut Eraser Challenge atau dalam Bahasa Indonesia berarti Tantangan Penghapus.
Tantangan ini sebenarnya telah dilakukan beberapa tahun yang lalu.
Namun, baru-baru ini aksi bahaya ini jadi viral.
Eraser Challenge biasanya dilakukan oleh anak sekolah.
Dalam tantangan ini mereka diharuskan menuliskan huruf alfabet menggunakan penghapus di kulit mereka, melansir Mirror.
Tak hanya itu, mereka harus mengosokkan penghapus ke kulit mereka hingga mengelupas dan berdarah.
Siapa yang memiliki luka gores lebih dalam maka dianggap menang.
Mereka yang memiliki luka paling besar juga dianggap menang.
Banyak foto aksi diunggah di media sosial Instagram dengan tagar #regret yang berarti menyesal.
Satu orangtua mengunggah foto anak mereka yang melakukan aksi ini setahun lalu.
"Ini membuatku sangat sedih, tapi puas karena anakku mengatakan betapa sakit lengannya beberapa hari setelahnya dan mengaku tak akan mencoba hal ini lagi."
Luka akibat Eraser Challenge ini akan terus membekas seumur hidup.
Banyak sekolah kini memperingatkan para orangtua untuk mengawasi anak-anak mereka dari media sosial.
Mereka juga diminta cepat tanggap jika melihat luka di tangan anak-anaknya.
Tantangan ini sangat membahayakan keselamatan.
Tak hanya bisa melukai, bakteri yang ada di penghapus justru bisa mengancam nyawa.
Jangan pernah kamu melakukan aksi tantangan yang membahayakan ini, guys! (tn)
