logo
×

Senin, 27 Februari 2017

Renov Sekolah Mirip Kandang Kambing di Sulsel Selesai Sebelum UN

Renov Sekolah Mirip Kandang Kambing di Sulsel Selesai Sebelum UN

IDNUSA - Pembangunan sekolah yang lebih mirip kandang kambing di Dusun Pangi-pangi, Desa Ponre-ponre, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, Sulsel ditargetkan rampung sebelum Ujian Nasional (UN).

Hal itu disampaikan oleh Manager PT Pertamina Syarifuddin saat dikonfirmasi, Senin (27/02/2017). Dia mengatakan, sekolah yang dibiayai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ini rampung kurang lebih dua bulan mendatang.

"Kami merencanakan sekolah ini sudah dapat dimanfaatkan sebelum ujian nasional tahun ini," ujar Manager CSR SMEPP Sulawesi PT. Pertamina, Syarifuddin kepada rakyatku.com.


Saat meninjau langsung perubuhan gedung lama, Syarifuddin menambahkan Pertamina telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 250 juta untuk fisik bangunan.

Nilai tersebut belum termasuk tenda sebagai ruang kelas pangganti sementara selama gedung direnovasi, perangkat mebeler dan instrumen komputerisasi guna menunjang operasional sekolah.

"Gedung sekolah yang disebut Kandang Kambing ini akan memiliki ruangan kelas yang yang representatif. Baik guru dan siswa tidak perlu lagi merasa was-was gedung akan rubuh karena sudah dibuat permanen serta menjamin stabiiltas kenyamanan saat proses belajar mengajar berlangsung,” lanjutnya.

Terpisah Kepala Madrasah Ibtidayah (MI) Ulul Asmi Saparuddin mengatakan, setelah rampungnya renovasi sekolah diharapkan jumlah murid yang menimba ilmu di sekolah ini dapa bertambah. Saat ini, MI Ulul Asmi mendidik 30 orang siswa yang sudah terbagi dari kelas satu hingga kelas enam.

“Di dusun ini jarak anta rsekolah sangat jauh. Paling terdekat berlokasi tujuh kilometer. Itupun harus ditempuh dengan berjalan kaki karena akses jalan belum dibenahi,” ungkap Saparuddin.

Jika MI Ulul Asmi telah memiliki gedung baru Saparuddin sekaligus menargetkan akan menekan angka anak putus sekolah di dusun itu. Kepsek berstatus honorer itu mencatat ada sekitar 40 orang anak yang tidak melanjutkan pendidikan dasar yang salah satu disebakan faktor akses sekolah berjauhan dari perkampungan.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: