NUSANEWS - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian seharusnya malu dengan antusiasme masyarakat dalam Aksi Bela Islam III yang menuntut penahanan Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, siang tadi (2/12).
Politisi muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menilai, isu makar yang hembuskan pihak kepolisian ternyata tidak menyurutkan antusiasme peserta aksi. Bahkan puluhan ribu peserta aksi berpakaian putih tetap membanjiri silang Monas meski kepolisian melakukan upaya-upaya penghalangan di berbagai daerah.
"Kalau soal Kapolri, sebenarnya hari ini beliau pantas malu pada ulama dan umat Islam," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Jumat (2/12).
Kedatangan umat Muslim yang lebih besar dari aksi 411, menurut Doli membuktikan bahwa mereka bergerak karena digerakan oleh suara hati untuk membela Islam dan kitab suci Al Qur'an. Bukan untuk urusan politik apalagi makar terhadap pemerintah, sebagaimana sempat dituduhkan Jenderal Tito.
"Sebagai seorang muslim, hati Pak Kapolri harusnya tersentuh dengan warga Ciamis yang berjalan kaki ke Jakarta. Mereka membuktikan bahwa hambatan yang dilakukan Kepolisian tidaklah berarti," sambungnya.
"Sebagai pimpinan tertinggi dan utama, dikhianati atau mengkhianati kesepakatan dengan ulama, Kapolri lah yang paling bertanggung jawab. Ditambah lagi soal
isu makar yang mengada-ada dan berlebihan terhadap Aksi Bela Islam," tutupnya anggota anggota Kesatuan Aksi Keluarga Besar HMI itu. (rmol)