logo
×

Kamis, 08 Desember 2016

Innalillahi... 2 Fitnah Keji Ini Terpa Kafilah Ciamis

Innalillahi... 2 Fitnah Keji Ini Terpa Kafilah Ciamis

NUSANEWS - Kafilah Ciamis yang melakukan longmarch sejauh 300-an kilometer menjadi salah satu energi dahsyat bagi kaum Muslimin jelang Aksi Damai Bela Islam III di Monas pada Jum'at (2/12/16).

Puluhan ribu kaum Muslimin yang dikomandoi oleh KH Nonop Hanafi bertekad jalan kaki yang dimulai dengan doa bersama di Masjid Agung Ciamis Jawa Barat pada Senin (28/11/16).

Bukan hal yang mudah, ada begitu banyak kendala dan anggapan miring terhadap Kafilah Ciamis ini. Mirisnya, anggapan miring dan kendala itu bukan hanya berasal dari musuh-musuh Islam, tetapi juga dari tubuh kaum Muslimin.

Kiyai Nonop mengakui adanya 2 fitnah yang menerpa Kafilah Ciamis yang dipimpinnya. Bukan fitnah ringan, sebab diembuskan oleh aparat dan media-media berskala Nasional.

Tuduhan Makar

Kiyai Nonop menuturkan, tuduhan makar ini sangat santer. Bahkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian secara khusus mengundang para Kiyai di lingkungan Priangan Timur dalam agenda doa bersama guna mendiginkan suasana di Masjid Agung Tasikmalaya.

Fitnah Media

Media-media arus utama dengan kompak memberitakan Kafilah Ciamis dalam bingkai negatif. Mereka juga menyebar hoax dan fitnah terkait Kafilah ini.

"Landasan aksi jalan kaki itu karena umat tertekan lewat teror psikologis baik lewat media sekuler atau media sosial. Sehingga kami pun gagas solusinya untuk mematahkan citra negatif," ujar Kiyai Nonop sebagaimana diberitakan Republika Online, Rabu (7/12/16).


Atas pertolongan Allah, Kafilah Ciamis sampai di Monas dengan gemilang. Kota-kota lain di sekitar Jakarta pun turut melakukan longmarch menuju Monas untuk hadiri Aksi Super Damai Bela Islam III yang menuntut ditangkap dan dipenjarakannya Penista Al-Qur'an, Ahok.

Kafilah Ciamis terbukti menjadi pemicu semangat bagi jutaan kaum Muslimin yang hadir di aksi 212 itu. (tb)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: