NUSANEWS - Presiden Joko Widodo menyempatkan diri menjenguk korban-korban gempa Pidie Jaya Aceh di rumah sakit sebelum berangkat ke lokasi kejadian keesokan harinya. Adapun Presiden Joko Widodo menjenguk korban yang telah menjalani proses operasi di RS Zainoel Abidin, Banda Aceh.
"Sebelumnya ada 19 pasien di sini, tambahan 4 orang, dan 8 orang di antaranya sudah ditangani operasi.," ujar Presiden Joko Widodo di RS Zainoel Abidin, Banda Aceh, Kamis, 8 Desember 2016.
Presiden Joko Widodo membesuk korban bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri PU Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Nila Moloek, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Adapun ia tiba di rumah sakit sekitar pukul 20.00.
Presiden Joko Widodo langsung menuju ruang perawatan saat tiba di RS Zainoel Abidin. Ia menemui beberapa korban, yang beberapa menderita patah tulang, untuk menanyakan kondisi mereka pasca operasi dan menyemangatinya agar tetap tabah serta semangat.
Presiden menambahkan bahwa proses penanganan gempa Pidie Jaya masih berjalan hingga saat ini. Adapun dalam tahap tanggap bencana yang sekarang berlangsung, kata ia, proses evakuasi sudah 99 persen usai.
Adapun soal bantuan untuk korban dan nilainya, Presiden Jokowi mengatakan hal itu masih dalam tahap assessment yang melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Setelah diketahui nilainya, baru ditentukan langkah konkrit soal penanganan lebih lanjut mulai dari bantuan untuk korban hingga anggran untuk merekonstruksi Pidie Jaya.
"Besok kami lihat lapangan seperti apa. Dari sana, baru kemudian bantuan-bantuan yang akan diberikan, terutama untuk merekonstruksi kembali, ditentukan. Hal yang penting, evakuasi penanganan korban di RS sudah ditangani dengan baik," ujar Jokowi.
Salah satu korban yang dijenguk Presiden Joko Widodo, Salamudin (36), mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo menjenguk korban. Ia, yang sekeluarga tertimpa reruntuhan rumah, meras bersyukur masih bisa selamat.
"Kejadiannya dalam hitungan detik. Tahu-tahu saja rumah sudah roboh," ujar Salamudin. (tp)