
NUSANEWS - Ini contoh kejadian terbaru di AS. Beverly Whaling, Walikota Clay County sebuah kota kecil di negara bagian West Virginia mengundurkan diri pada Selasa (15/11) kemarin setelah menanggapi komen rasis di facebook soal Michelle Obama (kulit hitam) yang dianggap sebagai "Ape in Heels" atau kira-kira berarti: kera dengan sepatu hak tinggi.
Ujaran "Ape in Heels" itu dilontarkan Pamela Ramsey Taylor seorang Direktur Perusahaan Pembangunan di kota Clay County (yang penduduknya semua kulit putih) -- dan ditanggapi Walikota dengan mengatakan bahwa komentar itu "just made my day" atau "telah menceriakan harinya" oleh si Walikota.
Kejadian itu berawal dari komentar Taylor di akun Facebook miliknya yang menyatakan, “Sangat menyegarkan memiliki lagi seorang Ibu Negara yang berkelas, cantik, dan bermartabat di Gedung Putih. Saya capek melihat 'kera dengan sepatu hak tinggi',” kata Taylor merujuk pertemuan antara Michelle Obama dan Melania Trump, istri dari presiden terpilih AS Donald Trump.
Whaling mengomentari pernyataan rasis itu dengan menyatakan hal itu telah menceriakan harinya ("just made my day").
Sontak saja, Whaling mendapat banyak kecaman dan protes dari berbagai kalangan. Masyarakat juga langsung mengeluarkan sebuah petisi untuk menyerukan pengunduran diri Walikota.
Meskipun Clay County hanya memiliki populasi kecil, tapi pesan di Facebook sangat cepat menyebar dan meluas.
And within hours -- hanya dalam hitungan jam si Walikota langsung mengundurkan diri. Taylor si Direktur juga telah diberhentikan dari jabatannya.
Ini negara yang menjunjung tinggi Freedom of Speech atau Kebebasan Berbicara tapi tetap masih ada norma-norma dan hal yang dianggap tabu untuk disinggung. Juga, pejabatnya masih punya rasa malu dan dignity untuk mundur walau dia tak sengaja melakukan itu.
Bagaimana di sini? Sudah jadi tersangka, sudah didemo jutaan massa, tapi masih bebas? Bukannya tahu diri mundur dari jabatannya, malah makin nafsu memburu jabatan. Apa tidak punya rasa malu? Apa tidak punya kehormatan? (pp)