logo
×

Sabtu, 19 November 2016

Presiden Jokowi: Cari 10 Ribu Juru Ukur Tanah

Presiden Jokowi: Cari 10 Ribu Juru Ukur Tanah

NUSANEWS - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Agraria dan Tata Ruang mencari 10 ribu juru ukur tanah dan juru data. Perintah ini dia berikan agar 5 juta sertifikat tanah bisa selesai pada 2017.

“Juru ukur tidak usah dari birokrasi tidak apa-apa. Silakan cari dari luar, berikan sertifikasi yang jelas untuk kompetensinya, untuk ngukur-ngukur itu. Karena problemnya ada di sini, problemnya ada di juru ukur,” ungkap Presiden, seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, 19 November 2016. Menurut dia, juru ukur ini tidak perlu harus pegawai negeri sipil karena proses penerimaannya akan memakan waktu lama.

Selama ini, Jokowi mengungkap setiap tahun hanya 1 juta tanah yang tersertifikasi. Selama bertahun-tahun, imbuhnya, pengurusan sertifikat tanah ini terkendala karena kekurangan juru ukur tanah. Akibatnya, pengurusan sertifikat tanah ini memakan waktu berbulan-bulan.

Dia yakin, jika juru ukur itu terekrut semua, jumlah pengurusan sertifikat tanah akan melonjak tahun depan. Dia bahkan berharap, sertifikat tanah yang selesai bisa naik 2 juta per tahun.

Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan, jika mudah membuat sertifikat tanah, masyarakat akan mudah mengakses kredit perbankan. Ketika makin banyak rakyat yang dapat mengakses layanan perbankan, Presiden meyakini hidup mereka akan lebih teratur karena pengaturan keuangan pribadinya akan lebih baik.

“Ini jelas. Beda kalau nyimpen di rumah, nyimpen di bawah kasur, nyimpen di lemari sama di perbankan akan berbeda. Mereka bisa lebih hemat, mereka lebih siap menghadapi kebutuhan di masa depan,”
tutur Presiden dalam peluncuran Strategi Nasional Keuangan Inklusif yang juga dihadiri sejumlah menteri terkait--termasuk  Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil-- pejabat setara menteri, duta besar negara sahabat, dan gubernur seluruh Indonesia.

Diakui Presiden, ini sebuah pekerjaan yang besar bagi pemerintah karena meningkatkan keuangan inklusif di Indonesia adalah langkah penting dalam perjuangan melawan kemiskinan dan kesenjangan sosial. “Tanpa ini sulit. Kita akan lakukan itu,” ujarnya. (ot)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: