logo
×

Sabtu, 01 Oktober 2016

Wah, Pengamat Samakan Jokowi dengan Dimas Kanjeng! Mengapa?

Wah, Pengamat Samakan Jokowi dengan Dimas Kanjeng! Mengapa?

Nusanews.com - Penerimaan dana tebusan program tax amnesty melonjak hampir 50 persen jelang -hari terakhir para wajib pajak dapat menikmati tarif terendah 2 persen. Sayangnya, dana repatriasi dari luar negeri yang diharapkan kembali ke dalam negeri masih sangat sedikit.

Mengomentari situasi terkini program tax amnesty, pengamat ekonomi politik Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng, justru menyindir “keberhasilan” program andalan Presiden Joko Widodo itu.

“Persamaan Pemerintahan Jokowi dengan Dimas Kanjeng adalah sama-sama Jago melakukan ‘penggandaan’. Dimas Kanjeng jago menggandakan uang, Jokowi jago menggandakan tax amnesty,” sindir Salamuddin Daeng kepada intelijen (30/09).

Menurut Salamuddin, jika penerimaan uang tebusan tax amnesty riil sebesar Rp. 90 triliun sampai hari ini (30/09), maka nilai aset yang masuk paling sedikit Rp. 4.500 triliun aset bersih. Yakni, aset setelah dikurangi utang dan kewajiban.

Sementara rata rata utang pengusaha besar Indonesia, kata Salamuddin, antara 50 persen sampai 75 persen aset pengusaha.

Dengan demikian, Salamuddin menyimpulkan, deklarasi aset yang telah dilakukan pengusaha untuk kepentingan tax amnesty sudah mencapai Rp. 9.000 triliun sampai dengan Rp 12 ribu triliun dalam tempo tiga Bulan. “Ini pasti ada bantuan dari alam gaib,” seloroh Salamuddin.

Sampai Kamis (29/09) malam, total jumlah harta yang dilaporkan mencapai lebih dari Rp3.193 triliun.
Tetapi wajib pajak dari dalam negeri mendominasi deklarasi harta yang mencapai Rp2.061 triliun, sementara dana repatriasi yang masuk hanya Rp124 trilliun, jauh dari target pemerintah sebesar Rp1.000 triliun sampai 31 Maret 2017. (it)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: