Nusanews.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak khawatir, kebijakannya dalam melakukan penggusuran sejumlah kawasan terlarang akan membuat elektabilitasnya menurun menjelang Pilkada DKI Jakarta.
Menurutnya, pemilihan dirinya sebagai Gubernur DKI salah satunya untuk memperbaiki sejumlah sungai yang mengalami penyempitan. Dengan perbaikan yang dilakukan, Ahok meyakini Jakarta akan terbebas dari banjir seperti yang kerap terjadi ketika hujan deras turun.
"Soal kepilih gak kepilih kan urusan kedua. Kalau saya cuma gara-gara mau terpilih ya buat apa kamu pilih saya jadi Gubernur tapi sungai semua ga rapi," ungkap Ahok di Kantor Balai Kota Jakarta, Rabu (5/10).
Ahok berdalih, selama ini banyak pihak yang memanfaatkan bantaran sungai untuk rumah tinggal. Oleh karena itu, solusi yang paling tepat menurut Ahok adalah memindahkan warga bantaran ke Rumah Susun (Rusun) yang telah disiapkan Pemerintah Provinsi (DKI Jakarta.
"Kasih tau saja caranya gimana sih kalau orang sudah uruk sungai dari 60 meter jadi 20 meter dan bikin rumah, caranya gimana? Ya pindahin mereka ke rusun kan?" ujarnya.
Lebih lanjut, Ahok tak menanggapi serius terkait sejumlah lembaga survei yang menyebut elektabilitasnya menurun. Dirinya justru beranggapan tidak perlu membayar lembaga survei karena sudah banyak yang menyelenggarakan.
"Artinya tim harus kerja keras, bagus itu kan. Jadi saya katakan saya ga perlu bayar lembaga survei enak ya ga numpang aja gitu kan?" ujarnya. (jn)